Bloomberg Technoz

Menguji Racikan Para Capres Angkat Ekonomi RI, Siapa Paling Pede?

Target Pertumbuhan Ekonomi Versi Anies Tak Sampai 7%

Dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, akan ada 3 pasang calon yang berkompetisi menjadi pemimpin Indonesia menggantikan Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Mereka adalah Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin, menargetkan pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 5,5-6,5% per tahun selama 2025-2029. Tidak hanya itu, Anies-Muhaimin juga bertekad untuk membuat pertumbuhan ekonomi lebih merata, dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Anies-Muhaimin memiliki agenda pengembangan 8 kawasan Indonesia yang disebut dengan 8 Sayap Kemajuan. Berikut gambaran program tersebut:

  1. Sumatera: Jembatan Menuju Komunitas Global.
    • Peningkatan kualitas dan stabilitas harga jual, serta industrialisasi karet dan sawit.
    • Membangun jaringan transportasi lintas Sumatera yang terhubung dengan Jawa melalui penguatan peran jalan tol, jalur kereta api, dan penyeberangan Selat Sunda.
    • Peningkatan panjang dan kualitas jalan nasional, provinsi, kabupaten, serta desa.
    • Menjadikan Kuala Tanjung sebagai simpul internasional.
    • Penguatan industri/ekonomi maritim di sekitar Selat Malaka dan mewujudkan konektivitas Sumatera-Jawa-ASEAN.
    • Menyederhanakan dan memudahkan legalitas tanah ulayat/adat.
    • Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sumatera yang berstandar global dan ramah lingkungan.
    • Pencegahan kebakaran hutan secara masif dan sistematis.
    • Kepastian kedaulatan dan keamanan nasional Indonesia di wilayah Natuna.
    • Kepastian peningkatan pemanfaatan migas, batu bara, dan sumber daya mineral lainnya.
    • Percepatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi.
    • Mengembangan industri pariwisata dan industri halal.
    • Apresiasi, pelestarian, dan pegembangan budaya Sumatera.
    • Meningkatkan produktivitas dan ketahanan pertanian dan perikanan dengan implementasi teknologi yang berbasis unggulan meliputi kakao, kelapa, kelapa sawit, karet, kopi, lada, pala, tebu, emas, timah, minyak bumi, gas bumi, batu bara, perikanan tangkap, dan perikanan budidaya.
    • Meningkatkan kualitas manusia khususnya akses layanan kesehatan dan pendidikan.
    • Perluasan pemanfaatan sumber daya maritim melalui pengembangan ekonomi biru.
  2. Jawa: Fondasi Ekonomi yang Berkelanjutan
    • Jabodetabek sebagai pusat ekonomi dan bisnis berkelanjutan dan berskala global.
    • Kawasan metropolitan menjadi pusat pemerataan ekonomi yang berkelanjutan.
    • Wilayah sentra industri dengan komoditas unggulannya bangkit menjadi motor pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
    • Kota-kota lain di Pulau Jawa menjadi pusat kegiatan yang menjembatani perkotaan metropolitan dan pedesaan.
    • Kawasan pedesaan menjadi pusat pangan, pariwisata, kebudayaan, dan sumber kekayaan alam.
    • Kawasan Pesisir Utara dan Selatan menjadi pusat pariwisata, industri perikanan, dan sumber kekayaan alam.
    • Transisi energi dipercepat dengan eksplorasi geotermal, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangin Listrik Tenaga Air (PLTA), pemensiunan dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), serta pengembangan sistem ketenagalistrikan.
    • Ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) strategis dipulihkan sebagai sumber air baku untuk air minum dan pondasi ketahanan air di Pulau Jawa.
    • Pelabuhan Patimban memiliki fasilitas lengkap dan terintegrasi secara fisik dengan angkutan barang multimoda yang efisien.
    • Bandara Kertajati menjadi sentra perawatan dan perbaikan pesawat serta pusat pengembangan dan riset industri teknologi tinggi.
    • Tol Trans Jawa dituntaskan pembangunannya hingga Banyuwangi.
    • Percepatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi dengan insentif fiskal dan non-fiskal.
  3. Kalimantan: Tonggak Ekonomi Hijau, Beranda Indonesia yang Maju dan Asri
    • Menjadikan Kalimantan sebagai contoh dunia dalam penerapan ekonomi hijau.
    • Menjadikan Kalimantan sebagai lumbung energi terbarukan.
    • Memastikan seluruh kota dan desa teraliri listrik, terhubung internet, tersedia air bersih dan sanitasi, bahan pokok terjangkau, fasilitas kesehatan dan pendidikan dekat, termasuk di daerah perbatasan.
    • Melibatkan masyarakat lokal dalam setiap tahap pembangunan dan menguatkan pengakuan hak ulayat masyarakat adat.
    • Memastikan hak masyarakat lokal dalam pengembangan sumber daya alam.
    • Mencetak lapangan kerja dengan membangun industri padat karya, inovasi tinggi, dan industrialisasi komoditas unggulan.
    • Mewujudkan pembangunan infrastruktur kereta api yang mengalungi Kalimantan.
    • Memastikan transportasi udara, darat, dan air yang terjangkau dan saling terhubung.
    • Memastikan perbaikan kerusakan lingkungan. utamanya deforestasi, pencemaran limbah tambang/industri, kebakaran hutan, dan pengelolaan lahan gambut.
  4. Bali dan Nusa Tenggara: Gerbang Pariwisata, Gapura Keberagaman, Pagar Kebudayaan
    • Menduniakan pariwisata Bali dan Nusa Tenggara.
    • Koneksi antar pulau dengan penambahan dan pembaruan kapal penumpang dan kapal perintis, dukungan subsidi, dan revitalisasi pelabuhan.
    • Menjadikan Bali dan Nusa Tenggara sebagai teladan baik kerukunan dalam keberagaman.
    • Peningkatan potensi lumbung pangan.
    • Pengentasan kemiskinan ekstrem khususnya di wilayah Nusa Tenggara.
    • Kepastian bagi seluruh kota dan desa tersedia air bersih dan sanitasi, bahan pokok terjangkau, angkutan umum murah, teraliri listrik, serta terhubung internet.
    • Percepatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi.
    • Fasilitas pendidikan dan pelayanan kesehatan berkualitas mudah diakses,
  5. Sulawesi: Kemakmuran di Timur
    • Mendorong industrialisasi hasil bumi untuk meningkatkan nilai tambah produk dan menjadi Sulawesi sebagai pusat cokelat dunia, basis nikel nasional, serta lumbung pangan nasional.
    • Memastikan masyarakat Sulawesi mendapat manfaat dari pengelolaan sumber daya alam.
    • Peningkatan nilai tambah komoditas hortikultura.
    • Menjadikan Sulawesi sebagai pusat riset dan inovasi Kawasan Timur Indonesia (KTI).
    • Membangun jaringan logistik dan transportasi yang murah dan efisien.
    • Penataan pariwisata berbasis laut dan historis.
    • Pengembangan energi terbarukan dengan mengembangkan pusat industri bateral mobil listrik, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) percontohan di Kabupaten Sidrap, serta PLTS percontohan di Kabupaten Minahasa Utara.
  6. Maluku: Kebangkitan Ekonomi Maritim dari Timur.
    • Hasil laut untuk kejayaan masyarakat Maluku.
    • Koneksi antar pulau.
    • Pemberdayaan potensi pariwisata alam, pantai, dan situs sejarah yang menggerakkan ekonomi lokal.
    • Menggaungkan Ambon sebagai Kota Musik Dunia.
    • Hilirisasi tambang untuk kesejahteraan masyarakat.
    • Pemanfaatan gas bumi secara berkelanjutan.
    • Kebutuhan pangan tersedia dengan harga terjangkau.
    • Kepastian bagi seluruh kota dan desa tersedia air bersih dan sanitasi, bahan pokok terjangkau, angkutan umum murah, teraliri listrik, serta terhubung internet.
    • Fasilitas pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mudah diakses.
  7. Papua: Pemerataan Sempurna
    • Pendekatan dialog dan pemberdayaan masyarakat untuk penyelesaian konflik.
    • Pembangunan hijau dan berkelanjutan.
    • Industrialisasi barang substitusi impor pangan dan non-pangan dengan KEK Sorong sebagai hub utama.
    • Mendorong ketahanan pangan.
    • Revitalisasi Pelabuhan Biak, Jayapura, dan Samabusa Nabire di wilayah utara serta Pelabuhan Pomako dan Merauke untuk wilayah selatan.
    • Melanjutkan pembangunan jalan Trans Papua.
    • Pengaspalan lebih dari 1.700 km jalan Trans Papua.
    • Mengoptimalkan kolaborasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) transportasi dan swasta untuk menurunkan biaya logistik.
    • Mengoptimalkan Bandara Mozes Kilangin.
    • Menurunkan durasi pengiriman barang Jawa-Timika-Pegunungan Tengah.
    • Memastikan kehadiran puskesmas dan puskesmas pembantu di seluruh wilayah Papua.
    • Memastikan sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas yang berkualitas.
    • Memastikan talenta dari Papua terlibat aktif.
    • Mengembangan jaringan telekomunikasi dan internet murah.
  8. Kawasan Pesisir dan Kepulauan: Pilar Pemerataan Pembangunan
    • Meningkatkan kualitas manusia.
    • Meningkatkan ketersediaan dan keandalan air bersih dan sanitasi yang layak.
    • Meningkat besaran Dana Desa.
    • Mengoptimalkan sarana, prasarana, dan sistem logistik.
    • Mengembangan perekonomian pesisir dan kepulauan.
    • Mitigasi bencana alam dan lingkungan di kawasan pesisir.
    • Terhubung mudah dengan daerah lainnya.
    • Meningkatkan rasio elektrifikasi dan menjadi ketersediaan listrik secara terus-menerus.
    • Menyediakan jaringan telekomunikasi yang andal.
    • Kawasan di perbatasan negara terbangun dan tumbuh ekonominya.