Bloomberg Technoz, Jakarta - Yevgeny Prigozhin, kepala tentara bayaran Rusia, Wagner Group, membatalkan pemberontakannya setelah pasukannya bergerak maju beberapa ratus mil ke Moskow setelah meluncurkan ancaman besar bagi kekuasaan Vladimir Putin di Rusia.

Pasukan Prigozhin menghadapi sedikit perlawanan pada Sabtu ketika mereka maju dari Rusia selatan menuju ibu kota setelah sang bos grup itu bersumpah menghukum para pemimpin militer Rusia, dengan mengatakan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah mengatur serangan rudal yang menewaskan sejumlah besar pejuangnya.

Pada hari yang sama, Putin mengecam pemberontakan itu dalam pidato yang disiarkan televisi dan mengatakan akan memberi hukuman keras bagi mereka yang terlibat, dan dituduhnya melakukan pengkhianatan.

Beberapa jam kemudian, Prigozhin menghentikan gerak maju itu usai mencapai kesepakatan dengan Kremlin untuk mengakhiri pemberontakan. Putin pun menjamin bahwa Prigozhin diizinkan pergi ke negara tetangga Belarusia dan pihak berwenang akan membatalkan tuduhan pemberontakan kriminal terhadapnya dan anggotanya.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang Wagner Group dan perannya dalam invasi Rusia ke Ukraina. 

Simak selengkapnya: Kronologi Konflik Tentara Wagner Group yang Ancam Kekuasaan Putin

(bbn)