Bloomberg Technoz, Jakarta - Masih banyak calon investor saham ataupun publik yang belum mengerti mengenai lot saham. Lot saham adalah satuan standar untuk membeli dan menjual saham dalam jumlah tertentu di pasar saham. 

Satu lot saham terdiri dari sejumlah lembar saham yang telah ditentukan oleh bursa efek atau perusahaan penerbit saham. Jumlah lembar saham dalam satu lot dapat bervariasi tergantung pada kebijakan yang diterapkan oleh bursa efek atau perusahaan penerbit saham.

Di Indonesia, satu lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Peraturan BEI No. IX.A.4 tentang Pembiayaan Margin dan Transaksi Short Selling di Pasar Reguler.

Aturan yang berlaku di Indonesia juga mengatur bahwa investor yang ingin melakukan transaksi saham dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dimiliki harus memenuhi persyaratan margin. 

Persyaratan margin adalah jumlah uang yang harus ditempatkan oleh investor untuk meminjam uang dari pihak lain, sehingga investor dapat membeli saham dengan nilai yang lebih besar dari dana yang dimiliki.

Selain itu, BEI juga memiliki aturan yang mengatur tentang fluktuasi harga saham (limit up dan limit down) untuk mencegah terjadinya pergerakan harga yang terlalu besar dan melindungi investor dari risiko yang terlalu tinggi. Limit up adalah batas maksimum kenaikan harga saham yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan, sedangkan limit down adalah batas maksimum penurunan harga saham yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan.

Penting bagi investor untuk memahami aturan-aturan yang berlaku di pasar saham Indonesia, termasuk mengenai aturan tentang lot saham, margin, dan fluktuasi harga, untuk mengurangi risiko dan membuat keputusan investasi yang lebih bijak.

Bagaimana cara membeli saham?

Berikut adalah beberapa langkah umum yang harus dilakukan untuk membeli saham di pasar saham:

1. Belajar tentang pasar saham: Sebelum membeli saham, penting untuk mempelajari dasar-dasar pasar saham, termasuk cara membeli dan menjual saham, jenis-jenis saham, risiko dan potensi keuntungan investasi saham, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham.

2. Tentukan strategi investasi: Sebelum membeli saham, investor harus memiliki strategi investasi yang jelas, termasuk tujuan investasi, profil risiko, dan rencana investasi jangka panjang.

3. Cari broker saham: Investor harus mencari broker saham yang terpercaya dan memiliki lisensi dari otoritas pasar saham. Broker saham adalah perantara antara investor dan pasar saham. Investor dapat memilih broker saham yang menawarkan biaya transaksi dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

4. Buka rekening saham: Setelah memilih broker saham, investor harus membuka rekening saham melalui broker tersebut dan mengisi formulir aplikasi untuk membuka rekening saham.

5. Transfer dana ke rekening saham: Investor harus menyetorkan dana ke rekening saham mereka melalui transfer bank atau metode pembayaran lain yang disediakan oleh broker saham.

6. Pilih saham: Setelah dana telah ditransfer ke rekening saham, investor dapat memilih saham yang ingin dibeli dengan memperhatikan faktor-faktor seperti performa perusahaan, analisis fundamental dan teknikal, dan berita terkini yang mempengaruhi harga saham.

7. Lakukan transaksi pembelian saham: Setelah memilih saham yang diinginkan, investor dapat melakukan transaksi pembelian saham melalui broker saham mereka. Investor harus memasukkan jumlah saham yang ingin dibeli dan harga yang diinginkan sesuai dengan harga pasar yang berlaku saat itu.

Itulah beberapa langkah umum yang harus dilakukan untuk membeli saham di pasar saham. Penting untuk diingat bahwa investasi saham memiliki risiko, dan sebaiknya melakukan riset dan konsultasi dengan ahli keuangan sebelum membeli saham.

(seo)