Trump’s Crypto Strategic Reserve
Senjata Baru AS dalam Dunia Crypto yang Mengguncang Pasar Global
Referensi
07 March 2025 19:18

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, cryptocurrency telah menjadi topik hangat di dunia keuangan global. Dengan munculnya teknologi blockchain dan wallet crypto terbaik sebagai alat penyimpanan aset digital, sektor ini telah berkembang pesat. Ini adalah salah satu alasan mengapa beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, terjun ke dalam sektor cryptocurrency dan menggunakan aset digital untuk mencapai berbagai tujuan resmi atau federal.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pembentukan Crypto Strategic Reserve pada 2 Maret 2025, yang mencakup lima mata uang kripto, yaitu Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA).
Tujuan dari pendirian cadangan ini adalah untuk mendukung industri kripto dan menjadikan AS sebagai "ibu kota kripto dunia" serta pemimpin global dalam aset crypto.
Pengumuman ini disampaikan melalui platform Truth Social, di mana Trump menyatakan bahwa langkah ini merupakan respons terhadap "serangan korup" terhadap industri crypto oleh pemerintahan Biden. Trump mengklaim bahwa regulasi ketat di era Biden telah menghambat inovasi dan pertumbuhan industri cryptocurrency.
Menurut Ki Young Ju, CEO CryptoQuant, strategi ini mengubah crypto menjadi senjata AS, menunjukkan perubahan besar dalam kebijakan pemerintah terhadap aset digital. Dalam tweet di akun X-nya, Ju menyoroti bahwa di era Trump, standar regulasi telah berubah drastis. Jika crypto menguntungkan AS, maka akan didukung oleh pemerintah.
Keputusan Trump awalnya hanya menyertakan tiga altcoin utama, XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA), sebagai bagian dari cadangan crypto nasional. Pilihan ini menunjukkan pendekatan yang ditargetkan, dengan kemungkinan preferensi tertentu terhadap token-token tersebut.
Namun, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) juga disebutkan dalam tweet berikutnya, meskipun dengan nada yang lebih ambigu. Ju menafsirkan hal ini sebagai tantangan bagi Bitcoin dan Ethereum untuk membuktikan nilai strategisnya bagi kepentingan nasional AS.

Namun, pendekatan ini memunculkan kekhawatiran geopolitik. Ju memperingatkan bahwa strategi ini dapat merugikan negara lain dan bertentangan dengan prinsip desentralisasi, yang merupakan inti dari visi Bitcoin dan Ethereum. Dengan semakin kuatnya dominasi negara dalam crypto, independensi aset digital ini bisa terancam.
Reaksi pasar terhadap pengumuman ini sangat signifikan. Menurut Voa Indonesia, Bitcoin naik 8% ke US$90.828, sementara Ether (ETH), mata uang kripto terbesar kedua, naik 8,3% menjadi US$2.409.
Sedangkan XRP melonjak dari $2,23 ke $2,99, meningkatkan kapitalisasi pasar lebih dari $44 miliar. ADA naik drastis dari $0,68 ke $1,19 dalam waktu singkat. Harga SOL meningkat dari $140 menjadi $168 setelah pengumuman tersebut.
Kapitalisasi pasar global cryptocurrency bertambah sekitar Rp4.929 triliun ($300 miliar) dalam hitungan jam, menunjukkan respons positif dari investor terhadap legitimasi baru yang diberikan pemerintah AS pada aset digital ini.
Meskipun langkah ini membawa angin segar bagi investor, Ki Young Ju, tetap skeptis. Ia mengagumi kecepatan AS dalam mengadopsi strategi ini, tetapi juga khawatir terhadap dampaknya terhadap stabilitas pasar crypto global.
Senada dengan Ju, Nigel Green, CEO deVere Group, menyebut deklarasi Trump sebagai awal dari "perlombaan senjata crypto". Menurutnya, negara-negara lain kemungkinan akan mengikuti langkah AS, yang bisa memicu lonjakan permintaan terhadap Bitcoin dan mata uang crypto lainnya.
Jika semakin banyak negara memasukkan crypto ke dalam strategi ekonomi mereka, pasar crypto bisa mengalami pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Implikasi dari langkah ini sangat luas. Pertama, dampak geopolitik semakin nyata dalam dunia crypto. Keputusan Trump mengukuhkan legitimasi aset digital, menandai akhir dari era ketidakjelasan regulasi dan keraguan institusional. Dengan masuknya crypto ke dalam kebijakan keuangan AS, negara lain mungkin harus menyesuaikan strategi mereka untuk tetap kompetitif.
Kedua, fokus pada koin tertentu seperti XRP, SOL, dan ADA dapat mengubah dinamika pasar dan valuasi aset digital. Altcoin yang mendapat dukungan AS bisa mengalami lonjakan harga, sementara koin lain mungkin tertinggal.
Terakhir, langkah ini menghadirkan tantangan besar bagi desentralisasi, prinsip utama dari cryptocurrency. Jika negara mulai mengambil alih kendali regulasi dan adopsi crypto, apakah aset digital ini masih bisa mempertahankan independensinya?
Secara keseluruhan, keputusan AS untuk membentuk Crypto Strategic Reserve bukan hanya momen penting bagi industri crypto, tetapi juga menciptakan babak baru dalam persaingan global.
Dengan meningkatnya peran pemerintah dalam pasar crypto, masa depan industri ini kini bergantung pada keseimbangan antara inovasi, regulasi, dan kepentingan nasional.
(seo)