Logo Bloomberg Technoz

Fortinet Serukan Keamanan Siber di Safer Internet Day

Referensi
10 February 2025 20:24

(Ilustrasi Internet)
(Ilustrasi Internet)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tepat pada 11 Februari, setiap tahun diperingati sebagai Hari Internet Aman Dunia (Safer Internet Day) atau disingat SID, SID pertama kali dicanangkan pada tahun 2004. Diperingatinya SID dimaksudkan untuk memperingatkan para pengguna internet dalam menggunakan dan menjelajahi dunia maya atau dunia siber dengan aman dan bertanggungjawab.

Tema yang diusung untuk SID tahun ini ‘Too good to be true? Protecting yourself and others from scams online‘. Menurut Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim, dengan transformasi digital yang cepat di Indonesia, lonjakan lalu lintas internet telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam ancaman siber, termasuk malware dan akses tidak sah.

“Dalam waktu hanya delapan bulan, Indonesia telah melihat 123 juta anomali lalu lintas internet yang mengkhawatirkan. Situasi ini menegaskan perlunya mendesak bagi perusahaan untuk mengadopsi sistem keamanan siber yang terintegrasi. Bisnis harus memprioritaskan solusi keamanan yang komprehensif untuk melindungi operasi mereka dari ancaman yang terus berkembang, terutama saat SID menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan online,” tuturnya di Jakarta.

Strategi Fortinet berfokus pada dua area utama yaitu meningkatkan kerangka kerja keamanan siber perusahaan dan mendidik individu tentang praktik online yang aman. Edwin mencatat bahwa organisasi harus mengintegrasikan sistem keamanan canggih untuk melindungi data dan jaringan mereka secara efektif. 

“Ini termasuk menerapkan otentikasi multi-faktor dan langkah-langkah keamanan canggih lainnya untuk mengurangi risiko.”

Edwin menegaskan tentang pentingnya pembelajaran dan adaptasi yang berkelanjutan dalam keamanan siber.

“Seiring dengan berkembangnya ancaman siber, strategi untuk menghadapinya juga harus berkembang. Organisasi harus berinvestasi dalam pelatihan personel mereka untuk mengenali dan merespons potensi ancaman, menciptakan budaya kesadaran keamanan siber.”

Dalam menghadapi serangan siber berbasis AI dan kerentanan cloud, Edwin mengatakan bahwa Fortinet memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan deteksi ancaman. Dengan memanfaatkan AI, organisasi dapat mengidentifikasi dan merespons ancaman dengan lebih cepat, memastikan pertahanan proaktif terhadap penjahat siber.

“Juga pentingnya membangun budaya keamanan siber yang kuat di dalam organisasi. Ini melibatkan penciptaan lingkungan di mana karyawan menyadari potensi ancaman dan dilengkapi dengan pengetahuan untuk melindungi diri mereka sendiri dan organisasi dari risiko siber.”

Edwin menegaskan komitmen Fortinet untuk mendukung ekonomi digital Indonesia dengan menyediakan solusi keamanan siber yang komprehensif. Kebutuhan akan langkah-langkah keamanan siber yang kuat tidak pernah lebih penting saat negara ini terus mengadopsi transformasi digital.”

(seo)