Logo Bloomberg Technoz

Pakar Ungkap Pentingnya Pengelolaan Data dalam Bisnis Modern


Ilustrasi Data Center atau pusat data. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Data Center atau pusat data. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di era digital saat ini, data telah menjadi salah satu aset paling berharga bagi perusahaan di berbagai sektor.

Menurut Karthick Chandrasekar, Associate Director ManageEngine, data sangat berharga karena mengandung informasi pribadi dan organisasi yang dapat digunakan untuk keuntungan finansial. Data ini mencakup berbagai informasi sensitif seperti kontak pelanggan, data kesehatan, dan data perbankan yang, jika digunakan dengan benar, dapat mendorong inovasi, meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih akurat, dan membuka peluang pendapatan baru.

Namun, hilangnya data dapat berdampak buruk bagi bisnis, baik karena kesalahan teknis, kerusakan perangkat keras, serangan siber, atau bahkan bencana alam. "Memiliki cadangan data yang aman sangat penting untuk memastikan kelangsungan bisnis," kata Karthick. Cadangan ini memungkinkan organisasi untuk memulihkan data penting dengan cepat, memastikan operasi berjalan lancar bahkan setelah gangguan besar.

Pencadangan Data: Kunci Kelangsungan Bisnis

Karthick menjelaskan bahwa pencadangan data memiliki peran krusial dalam melindungi dari ancaman serangan siber seperti ransomware, serta melindungi kekayaan intelektual seperti perangkat lunak atau karya kreatif. Selain itu, pencadangan juga membantu organisasi memenuhi persyaratan hukum dan peraturan, yang pada akhirnya memperkuat reputasi bisnis melalui kepercayaan pelanggan. "Mencadangkan data memastikan bahwa meskipun terjadi kesalahan atau serangan, organisasi dapat terus beroperasi dan meminimalkan risiko kerugian finansial," jelasnya.

Kontrol Perangkat: Langkah Penting dalam Pencegahan Pencurian Data

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap internet, risiko pencurian data juga meningkat. Berdasarkan survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2024, penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5%, menunjukkan semakin banyak orang yang terhubung ke internet. Namun, di balik kemudahan akses tersebut, ancaman keamanan data juga meningkat secara signifikan.

Karthick menekankan pentingnya kontrol perangkat untuk mencegah pencurian data. "Kontrol perangkat memungkinkan perusahaan memantau penggunaan perangkat periferal seperti USB drive yang tidak terotorisasi, yang bisa digunakan untuk mencuri data atau menyebarkan malware ke jaringan perusahaan," katanya. Dengan kata lain, pengelolaan perangkat dan akses menjadi langkah kritis dalam menjaga keamanan data.

Perusahaan harus mengambil beberapa langkah untuk melindungi diri dari ancaman ini, seperti:

  • Kontrol Perangkat dan Manajemen Akses File: Memantau perangkat yang terhubung ke jaringan dan mengontrol akses ke file sensitif adalah langkah penting dalam mencegah pencurian data. USB drive yang tidak sah bisa menjadi pintu masuk pencurian data.

  • Pencegahan Kebocoran Data: Mengidentifikasi dan mengkategorikan data sensitif, serta menerapkan protokol ketat untuk akses dan transfer data, bisa membantu mencegah kebocoran informasi.

  • Zero Trust dan Akses Bersyarat: Strategi Zero Trust membatasi akses ke data sensitif hanya berdasarkan kebutuhan peran, memastikan hanya mereka yang benar-benar membutuhkannya yang dapat mengakses informasi tersebut.

  • Pengendalian dan Pemulihan Kerusakan: Dalam hal terjadi serangan, perusahaan harus memberi tahu pihak berwenang, klien, dan mengarantina sistem yang terinfeksi untuk pemulihan.

Keunggulan Kompetitif Melalui Pencadangan Data yang Kuat

Selain melindungi dari ancaman, pencadangan data juga dapat memberikan keunggulan kompetitif di pasar. "Cadangan data yang teratur sangat penting untuk menjaga produktivitas dan menangkal serangan ransomware," ujar Karthick. Strategi pencadangan yang mengikuti aturan 3-2-1, di mana perusahaan memiliki tiga salinan data, disimpan dalam dua format berbeda, dengan satu cadangan di luar lokasi, akan memastikan perlindungan optimal.

Karthick menjelaskan bahwa strategi pencadangan data yang kuat memberikan keunggulan dengan memastikan bahwa data berharga perusahaan tetap aman dan terkelola dengan baik, serta sesuai dengan kebijakan perlindungan data global. Ini membantu perusahaan:

  • Mencegah Kerugian Finansial: Dengan cadangan yang baik, perusahaan dapat memulihkan data dengan cepat setelah insiden dan menghindari kerugian yang lebih besar.

  • Menyederhanakan Manajemen Data: Cadangan yang teratur membuat data lebih mudah dikelola dan diakses saat diperlukan.

  • Meningkatkan Keamanan: Pencadangan data melindungi dari serangan siber dan membantu memastikan kepatuhan terhadap peraturan keamanan data.

  • Memperoleh Kepercayaan Pelanggan: Perusahaan yang memprioritaskan perlindungan data akan lebih mudah membangun kepercayaan dan mempertahankan pelanggan.

Dengan berinvestasi dalam pencadangan dan strategi pemulihan yang kuat, perusahaan dapat menjaga kelangsungan bisnis dan melindungi reputasi mereka di pasar. "Pada akhirnya, perlindungan data tidak hanya tentang keamanan, tetapi juga tentang memberikan kepercayaan kepada pelanggan bahwa informasi mereka ada di tangan yang aman," pungkas Karthick.

(tim)