Alasan Kenapa Jepang Sering Terjadi Bencana Gempa Hingga Tsunami
Referensi
02 January 2024 12:23
Bloomberg Technoz, Jakarta - Jepang baru saja merasakan dampak mengerikan dari bencana alam pada awal tahun 2024. Pada tanggal 1 Januari 2024, gempa berkekuatan M 7,6 mengguncang negeri tersebut, memicu peringatan tsunami dan menyisakan duka enam nyawa meninggal dunia.
Namun, mengapa Jepang kerap menjadi sasaran gempa bumi hingga tsunami?
Menggali Penyebab Gempa Bumi di Jepang
Jepang, sebagai negara yang kerap dilanda gempa bumi, memiliki faktor pemicu yang kompleks. Menurut situs United States Geological Survey (USGS), kondisi ini disebabkan oleh letaknya yang terletak di wilayah seismik yang sangat aktif dan memiliki jaringan seismik padat di dunia.
Cincin Api Pasifik: Sumber Utama Gempa Bumi
Jepang duduk tegak di sepanjang jalur Cincin Api Pasifik, wilayah dengan aktivitas gempa paling tinggi di dunia. Dilansir dari Live Science, cincin ini adalah zona imajiner berbentuk tapal kuda yang mengikuti tepi Samudra Pasifik. Wilayah ini dihuni oleh sekitar 450 gunung berapi, membentang sepanjang 40 ribu km.
Anatomi Cincin Api dan Gempa Bumi
Dalam Cincin Api ini, berbagai lempeng tektonik saling berbenturan, seperti Lempeng Pasifik di bawah Samudera Pasifik dan Lempeng Laut Filipina. Benturan ini menjadi pemicu utama terjadinya gempa bumi yang kerap mengguncang Jepang.
Peran Palung Jepang dalam Bencana Alam
Baca Juga
Selain tumbukan lempeng, palung Jepang juga turut berperan dalam seringnya gempa bumi di negara ini. Palung yang memiliki kedalaman mencapai 8.410 meter ini menjadi tempat ditemukannya gunung berapi aktif secara seismik pada tahun 2006, yang diduga menjadi pemicu Gempa Tohoku pada Maret 2011.
Faktor Penyebab Jepang Rentan Terhadap Bencana Alam
Berdasarkan Kementerian Luar Negeri Jepang, negara ini rentan terhadap berbagai bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, tsunami, dan fenomena alam lainnya. Beberapa faktor yang memengaruhi rentannya Jepang terhadap bencana alam, yakni variasi iklim ekstrem karena Jepang menghadapi variasi iklim ekstrem seperti curah hujan musiman, angin topan, dan salju lebat di kepulauan Laut Jepang.
Berikutnya adalah topografi terjal dan patahan tanah. Topografi Jepang yang terjal dengan patahan serta tanjakan curam juga memperbesar risiko terjadinya bencana. Kemudian, lokasi di sabuk gempa pasifik. Posisi geografis Jepang di sabuk gempa Pasifik membuatnya rentan terhadap gempa bumi dan tsunami.
Terakhir, Zona Sirkum-Pasifik dengan Konsentrasi Gunung Berapi. Jepang terletak di zona sirkum-Pasifik, di mana hampir semua gunung berapi dunia berkumpul, dengan 83 gunung berapi aktif yang membentuk sekitar sepersepuluh dari total gunung berapi aktif di seluruh dunia.
Dalam kesimpulannya, Jepang tidak hanya terkait dengan faktor geografis yang menempatkannya pada risiko tinggi bencana alam, tetapi juga terkait dengan dinamika kompleks dalam kerangka Cincin Api Pasifik yang menjadikannya salah satu daerah paling rentan terhadap gempa bumi, tsunami, dan bencana alam lainnya di dunia.
(seo)