Logo Bloomberg Technoz

BI: AS Seharusnya Belajar Pengendalian Inflasi dari Indonesia

Krizia Putri Kinanti
10 July 2023 11:10

Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bank Indonesia (BI). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Krisis politik, konflik, serta naiknya harga komoditas energi dan pangan dunia pada 2022 telah mendorong inflasi tinggi di banyak negara.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P. Joewono mengatakan bahwa negara-negara dengan inflasi tinggi seharusnya berguru kepada Indonesia soal pengendalian inflasi.

“Orang Amerika Serikat (AS) harus belajar ke Indonesia sekarang pak, orang Malaysia harus belajar ke Indonesia. Saya kasih contoh, saya baru pulang dari Budapest inflasi 25% dan tidak terselesaikan di sana, Indonesia dari 11,57% pada awal tahun sekarang sudah 3,52%,” ujarnya pada pembukaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalimantan, Senin (10/7/2023).

Ia menambahkan bahwa di AS, inflasi hanya bisa diselesaikan dengan kebijakan moneter seperti menaikkan suku bunga secara agresif. Untuk diketahui Bank sentral AS The Fed, tercatat sudah menaikkan suku bunga hingga 10 kali dalam 14 bulan terakhir guna menekan tingkat inflasi.

Berbeda dengan Indonesia yang bersinergi dengan Pemerintah untuk melakukan bauran kebijakan atau policy mix, dimana melalui program Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah dan kebijakan moneter BI melalui kenaikan suku bunga acuan yang tidak terlalu agresif. Ia mengatakan pengendalian inflasi di Indonesia dilakukan secara sinergi, antara pemerintah pusat dan daerah, bahkan lintas sektoral.