Logo Bloomberg Technoz

Ant juga terpaksa merombak model bisnisnya, mundur dari sektor sensitif, dan keluar dari persaingan dengan bank-bank yang didukung negara. Valuasi Ant, diperkirakan mencapai US$315 miliar setelah IPO, kini turun menjadi sekitar US$78,5 miliar.

Pada Sabtu (08/07) Ant mengusulkan membeli kembali hingga 7,6% saham dalam upaya mememotong saham investor yang terjerat oleh tindakan keras peraturan selama bertahun-tahun di perusahaan teknologi raksasa ini.

Nasib Alibaba tidak lebih baik. Pemerintahan Xi Jinping menargetkan perintis e-commerce tersebut dalam penyelidikan pada platform internet terkemuka China dan awal tahun ini Alibaba mengatakan perusahaan akan dipecah menjadi enam uni bisnis besar. Nilai pasar Alibaba tercatat US$234 miliar, bahkan setelah reli saham sebesar 8% pada Jumat, bersamaan dengan berakhirnya penyelidikan atas Ant.  Angka ini turun jauh dari titik tertingginya pada 2020 yang mencapai US$620.

"Perusahaan telah mengakui kesalahan dan hukuman telah dijatuhkan, setidaknya untuk serangkaian masalah ini," kata Kendra Schaefer, mitra konsultan Trivium China yang berbasis di Beijing.

Hilangnya nilai properti Ma lebih dari US$850 miliar merupakan pertanda sulitnya membangun kembali kepercayaan dengan investor internasional. Tidak hanya keuntungan perusahaan yang mendapatkan tekanan karena pertumbuhan ekonomi yang melambat, tetapi prioritas nasional China juga telah bergeser secara fundamental.

Kesengsaraan ekonomi China kini berlipat ganda, dan memberi tekanan pada Presiden Xi Jinping untuk membangun kembali dukungan di sektor swasta. Dalam skenario penurunan--yaitu kemerosotan di sektor properti yang lebih tajam, laju reformasi yang lambat, dan perseteruan AS-China yang dramatis, Bloomberg Economics memperkirakan pertumbuhan ekonomi di China melambat menjadi 3% pada tahun 2030.

Alibaba. (source Bloomberg)

Selain Ant, Bank Sentral China juga menjatuhkan denda pada sejumlah bank dan Tencent Holdings Ltd.

Ant dan Tencent mengeluarkan setelah denda tersebut yangmengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan sebagian besar reformasi yang diperlukan berdasarkan peraturan negara.

"Pihak berwenang jelas  berjuang untuk menentukan dengan tepat seperti apa ruang teknologi keuangan yang mereka inginkan, dan perusahaan teknologi besar di dalamnya," kata Martin Chorzempa, peneliti di Peterson Institute for International Economics. "Inilah mengapa butuh waktu lama untuk menentukan bahwa mereka telah mendekati garis akhir dari rencana perbaikan dengan perusahaan teknologi keuangan paling penting di China."

Kejatuhan Jack Ma dimulai pada Oktober 2020, ketika pengusaha tersebut berdiri di panggung Bund Summit, Shanghai untuk berbicara dengan investor dan pejabat pemerintah.

Di tengah kesiapan Ant untuk go public dalam IPO blockbuster, Ma diberi waktu 20 menit dan membahas apa yang disebutnya sebagai peraturan anakronistik yang dinilai dapat menghambat inovasi di negara tersebut.

Beberapa hari kemudian, pihak berwenang memanggil Ma ke Komisi Pengawas Sekuritas China dan menjelaskan terdapat serangkaian kekurangan dalam bisnis Ant. Mulai dari pinjaman konsumen, manajemen kekayaan, hingga pembayaran online. IPO yang diprediksi dapat mengumpulkan US$35 miliar tersebut pun dibatalkan.

Keuntungan Ant anjlok saat perusahaan merestrukturisasi bisnisnya demi memenuhi tuntutan komisi pengawas China itu. Mereka mengalihkan fokus perusahaan dari ekspansi ke kepatuhan peraturan.

Laba bersih Ant turun dari pertumbuhan sebanyak dua digit di awal 2021, menjadi penurunan di empat kuartal berturut-turut pada 2922. Pada awal 2023, Ma mengatakan akan melepaskan kendali atas Ant walaupun tetap mempertahankan sekitar 6,2% hak suara berdasarkan perhitungan Bloomberg.

Penurunan profit Ant. (Sumber: Bloomberg)

Ada banyak sekali kemunduran yang dialami Ant selama dua tahun terakhir. Pada April 2021, otoritas China meminta Ant untuk mengubah diri menjadi entitas induk keuangan, namun hingga kini perusahaan masih belum mendapat lisensi.

Ant juga dipaksa membuka aplikasi pembayaran untuk pesaingnya, dan praktik pinjamannya telah dibatasi secara signifikan. Perusahaan ini dilarang melakukan manuver yang mengarahkan pengguna ke pinjaman dan layanan lain yang lebih menguntungkan, dan kemampuannya untuk meminjamkan dana dibatasi dengan aturan baru. Pinjaman konsumen yang dibuat bersama dengan bank, yang sebelumnya merupakan mesin utama pertumbuhan perusahaan, dipisahkan dari merek Jiebei dan Huabei.

Ant memegang 50% saham dalam bisnis pinjaman konsumen, yang didirikan pada 2021 sebagai bagian dari perombakan tersebut. Berdasarkan perhitungan Bloomberg, perusahaan memiliki kapasitas untuk menerbitkan pinjaman sekitar 400 miliar hingga 500 miliar yuan. Aset yang dikelola di dana pasar uang Ant, Yu'ebao yang pernah menjadi yang terbesar di dunia, turun sekitar 36% menjadi 759 miliar yuan pada September 2021.


--Dengan asistensi dari Tom Hancock dan Coco Liu.

(bbn)

TAG

No more pages