"Dolar masih akan tetap kuat, itu sebabnya uang tunai adalah raja. Tapi kami bersyukur, inflow mulai masuk ke Indonesia. US$ 2,4 miliar tahun ini, salah satu arus masuk terbesar di pasar negara berkembang," ujarnya.
Perry mengatakan bank sentral selalu melihat lima indikator yang perlu diperhatikan dalam menjaga stabilitas nilai tukar di pasar ekonomi dunia.
Pertama, pertumbuhan ekonomi dunia masih diperkirakan melambat. BI baru saja merevisi turun pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 2,2%-2,3% tahun ini. Kedua, perang dan tensi geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Kemudian indikator yang ketiga yakni perkembangan perang dagang antara China-AS, dan kebijakan pembukaan kembali ekonomi China.
Inflasi tinggi juga diperkirakan masih menghantui buntut dari terganggunya rantai pasok global. Di akhir tahun ini diperkirakan mencapai 5%, lebih rendah dari akhir tahun lalu yang mencapai 6.2% tahun lalu.
"Untungnya, keadaan memang sedikit membaik, tapi awan hitam belum sepenuhnya pergi. Kita harus lebih waspada," ujarnya.
The Fed akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada pukul 19.00 GMT, diikuti oleh konferensi pers dengan Ketua Jerome Powell setengah jam kemudian.
(evs)