Data mencatat hingga 27 Januari terjadi penguatan 3,89% (Ytd). Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan tren rupiah naik ditopang oleh kepercayaan investor akan prospek ekonomi dalam negeri. Ini tercermin dari masuknya aliran modal asing yang lebih besar ke pasar keuangan Indonesia pada awal tahun.
Per 1 Februari harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax Turbo dan Pertamina Dex Kembali juga mengalami kenaikan. Pertamax Turbo wilayah jabodetabek, naik menjadi Rp 14.850 per liter. Pertamina Dex wilayah jabodetabek naik menjadi Rp 16.850 per liter.
Sri Mulyani, Menteri Keuangan menyatakan pemulihan ekonomi terus berlanjut di 2023. Hal ini tercermin dari indikator perekonomian yang makin positif. Sistem keuangan domestik juga terjaga.
International Monetary Fund (IMF) juga meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berkisar pada level 4,8%. Turun dari perkiraan sebelumnya di level 5%. Sementara data aktivitas manufaktur Indonesia atau Purchasing Managers’ Index (PMI) berada di level 51,3. Lebih ekspansif dibandingkan bulan sebelumnya, 50,9.
Untuk NBS Manufacturing PMI China Januari tercatat di kisaran 50,1 di atas konsensus, 49,8. NBS Non Manufacturing PMI China juga berada di level 54,4. Kenaikan ini jadi cerminan kebijakan zero covid policy oleh pemerintah China.
Pasar saham Asia kompak bergerak di zona hijau. Indeks Hang Seng Hong Kong +1,05%, indeks Kospi +1,02%, indeks Strait Times Singapore +0,09% dan indeks Nikkei 225 +0,07%. Sementara itu Dow Jones Index Future dilaporkan melemah 0,20%.
Kabar regional datang dari perusahaan manufaktur di Asia tengah bersiap untuk menggeliat lagi dengan optimisme tinggi menyusul pembukaan kembali perekonomian China. Banyak pabrik menggenjot produksi dan pembelian mereka seiring masuknya banyak pesanan baru. Menurut data Purchasing Manager Indeks (PMI) Manufaktur S&P Global, Thailand, Filipina dan Indonesia sama-sama melesat di atas level 50, angka yang menunjukkan kondisi ekspansi.
(wep)