Per kuartal I-2023, laba bersih AP1 naik 120% secara tahunan menjadi Rp147 miliar, ditopang oleh trafik 15,3 juta penumpang atau telah mencapai recovery rate sebesar 81% dibandingkan dengan periode yang sama sebelum pandemi atau 2019 sebanyak 18,9 juta penumpang.
"Sebagai operator 16 bandara di Indonesia, AP1 berkomitmen untuk menerapkan transformasi bisnis perusahaan secara menyeluruh demi mencapai target perusahaan pada 2023,” kata Faik.
Adapun, lanjutnya, tansformasi perusahaan tersebut terdiri dari empat pilar, yakni; transformasi bisnis (business turnaround), organisasi dan budaya (organization and culture), restrukturisasi keuangan (financial restructuring), dan transformasi digital.
Dalam pilar business turnaround, perusahaan telah melaksanakan inisiatif pertumbuhan pendapatan, optimasi biaya operasional melalui negosiasi kontrak vendor di seluruh bandara, serta implementasi operasional bandara berdasarkan trafik untuk optimasi biaya operasional dan SDM di bandara.
Dalam hal financial restructuring, AP1 melakukan peningkatan likuiditas, rencana optimasi portofolio anak perusahaan melalui airport service and cargo cluster subholding, serta identifikasi bandara dan/atau klaster bandara dengan skema spin off dan kerja sama optimasi pemanfaatan aset.
Perusahaan juga melaksanakan transformasi digital melalui pengembangan bisnis baru dan monetisasi dari pelayanan digital di bandara.
"Kami berharap peningkatan peringkat kredit AP1 menjadi AA(idn) outlook Positif yang dicapai berkat empat pilar transformasi perusahaan ini dapat menjadi momentum AP1 untuk rebound to win dan bangkit lebih cepat lagi,” kata Faik.
(wdh)