Menyitir keterangan resmi Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, valuasi ICP per Juni turun sejumlah US$0,76 per barel dari bulan sebelumnya menjadi US$69,36 per barel, dipicu oleh tren pelemahan harga minyak mentah dunia di tengah pesimisme soal situasi ekonomi Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Besaran ICP tersebut termaktub di dalam Keputusan Menteri ESDM No. 241/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juni 2023 tertanggal 3 Juli 2023.
Dalam keterangan resminya, Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menjelaskan penurunan ICP Juni juga dipengaruhi oleh laporan International Energy Agency (IEA) bahwa stok minyak mentah dunia naik 10 juta barel, akibat bertambahnya pasokan sebanyak 27 juta barel dari negara anggota OECD.
IEA memproyeksikan total stok minyak mentah dunia pada tahun ini bisa menembus rekor 101,3 juta barel per hari dan 102,3 juta barel per hari pada 2024. Stok dari negara non-OPEC diproyeksi naik sebanyak 1,9 juta barel per hari pada 2023 dan 1,2 juta barel per hari tahun depan.
Hal lain yang memengaruhi harga minyak mentah Indonesia adalah turunnya crude throughput bulanan dari China, selaku konsumen terbesar, sebesar 1,9% menjadi 14,66 juta barel per hari.
(wdh)