Logo Bloomberg Technoz

Setelah kesepakatan pembagian PI antarkedua perusahaan tuntas, lanjutnya, hal lain yang akan menjadi fokus pemerintah agar pengembangan Blok Masela dapat segera berjalan adalah revisi rencana kerja Masela dengan memasukkan pengadaan fasilitas penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilization, and storage (CCUS).

“PoD barunya nanti kita tunggu, [revisinya] soal carbon capture saja. Kita lihat usulan barunya. Kalau ada cost [biaya tambahannya], lebih ekonomis enggak? Menguntungkan banyak buat negara enggak? Kuncinya itu saja,” ujarnya.

Sekadar catatan, fasilitas CCUS ini membutuhkan tambahan investasi sekitar US$1,1 miliar—US$1,4 miliar (sekitar Rp16,36 triliun—Rp20,82 triliun).

Inpex sebelumnya  telah menyampaikan surat permohonan revisi dua rencana pengembangan Lapangan 1 Blok Masela, dengan memasukkan program carbon capture storage kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 4 April 2023.

Untuk diketahui, wilayah kerja (WK) Masela berlokasi di Laut Arafura, sekitar 650 km dari Maluku dan 170 km dari Kepulauan Babar dan Tanimbar. 

Kontrak kerja blok tersebut diteken sejak 16 November 1998 dan berakhir pada November 2028 atau selama 30 tahun. WK Masela sudah mendapatkan kompensasi waktu selama 7 tahun dan perpanjangan kontrak selama 20 tahun, sehingga kontrak akan berakhir pada 15 November 2055.

Saat ini, pemegang PI Blok Masela adalah Inpex Masela Limited dengan porsi 65%, sedangkan sisanya –sebanyak 35%– akan dibagi antara Pertamina dengan target sebesar 20% dan Petronas 15%.

“Telah disepakati akan dibangun kilang LNG di darat yaitu di Pulau Yamdena dengan kapasitas gas 9,5 juta ton per tahun atau 16.500 mmscfd. Lalu, ada lagi 150 mmscfd pipa gas yang nantinya akan dibangun pabrik petrokimia serta kondensat berkapasitas 35.000 bcpd,” papar Arifin di hadapan Komisi VII DPR RI, medio Juni.

Akumulasi produksi dari Blok Masela sepanjang 2027—20255 ditaksir mencapai 16,38 tcsf  atau 12,96 tcsf untuk komersial, serta 255,3 mmstb untuk kondensat. Adapun, total cadangan terbukti di blok tersebut mencapai 18,54 tscf dengan perkiraan investasi pengembangan senilai US$19,8 miliar. 

(wdh)

No more pages