Logo Bloomberg Technoz

Jadi Ketua ASEAN, RI Jelaskan Upaya Rinci Bantu Krisis Myanmar

Ezra Sihite
07 July 2023 15:00

Demonstran membawa poster Aung San Suu Kyi selama protes di luar Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok, Thailand. (Andre Malerba/Bloomberg)
Demonstran membawa poster Aung San Suu Kyi selama protes di luar Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok, Thailand. (Andre Malerba/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Situasi Myanmar yang bergolak hingga saat ini masih menjadi perhatian ASEAN. Diketahui usai kudeta militer oleh Junta Myanmar di negeri itu terjadi krisis politik, keamanan hingga menyebabkan banyak korban. Namun sayangnya pihak asing juga dibatasi untuk masuk ke negara tersebut. Indonesia prihatin ada peningkatan kekerasan di Myanmar yang mengorbankan warga sipil dan menyebabkan kerusakan banyak fasilitas umum.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, sebagai ketua ASEAN tahun ini, Indonesia melakukan langkah-langkah proses perdamaian di Myanmar. Setidaknya ada tiga hal yang dilakukan yaitu engangement 'merangkul berbagai pihak', pemberian bantuan kemanusiaan, perhatian pada eskalasi kekerasan di negeri tersebut.

"Dalam waktu hampir 7 bulan, Indonesia telah melakukan engagements yang sangat intensif dan secara inklusif saya ulangi sangat intensif dan secara inklusif. Ada 110 engagements telah dilakukan baik berupa pertemuan in person, virtual, maupun melalui percakapan per telepon termasuk engagements saya secara in person," kata Menlu Retno Marsudi dalam konferensi pers pada Jumat (7/7/2023).

Special envoy atau utusan khusus ASEAN kata dia juga sudah dilakukan dengan organisasi etnis setempat, wakil-wakil partai politik berbagai organisasi sosial masyarakat di Myanmar. Hal ini kata dia juga dibutuhkan untuk membantu dan mendukung pemberian bantuan kemanusian.

"Masih terkait dengan engagements, selain dengan para pihak di Myanmar, Indonesia juga melakukan engagements dengan negara-negara tetangga Myanmar dan key players lainnya," kata dia lagi.