Disamping itu, juga terdapat beberapa pertemuan trilateral antara lain yang akan dilakukan oleh Chair ASEAN + ASEAN Secretariat + Norwegia kemudian Chair ASEAN + ASEAN Secretariat + Turkiye.
"Selain memimpin berbagai pertemuan AMM/PMC, saya juga akan lakukan sejumlah pertemuan bilateral. Sejauh ini terindikasi 13 pertemuan bilateral. Namun tentunya angka ini masih akan terus bergerak, disesuaikan dengan dinamika di lapangan dan alokasi waktu," kata Menlu Retno dalam konferensi pers sebagaimana dirilis Kemlu RI, Jumat (7/7/2023).
Sementara itu mendahului pertemuan AMM/PMC, pertemuan tingkat teknis, SOM dan CPR sudah akan mulai besok yakni pada 8 Juli 2023. Dari pertemuan-pertemuan tersebut, terdapat 12 hasil dokumen yang akan dihasilkan.
Adapun hal-hal yang akan dibahas adalah soal perkembangan kerja sama ASEAN hingga prioritas kerja sama selama ini. Selain itu ASEAN akan menentukan perannya yang dianggap semakin krusial di tengah persaingan global, pemulihan pasca-Covid hingga perang yang masih berkecamuk antara Rusia dan Ukraina.
"Di dalam situasi seperti ini, maka menjadi semakin penting bagi ASEAN untuk memperkuat soliditas dan kesatuannya agar dapat terus memainkan sentralitas," katanya.
Lima hal yang akan mengemuka dalam agenda dan pertemuan di forum ini yaitu:
Pertama, memperkuat penegakan prinsip-prinsip di ASEAN Charter dan berbagai tata perilaku seperti TAC, SEANWFZ, maupun AOIP guna terciptanya perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.
Kedua, terus memperkuat Confidence Building Measures/CBM sambil mulai memperkuat preventive diplomacy. Dalam kaitan ini, saya akan mendorong agar mekanisme China, Jepang, Korea dapat direvitalisasi kembali. Mekanisme ini sangat penting bagi stabilitas dan kemakmuran kawasan.
Ketiga, mendorong Nuclear Weapon States (NWS) untuk aksesi Protokol Traktat SEANWFZ
Keempat, menyelesaikan Guidelines untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Code of Conducts di Laut Cina Selatan.
Kelima, menyelesaikan pembentukan ASEAN Maritime Outlook
Keenam, membahas kerja sama konkret dalam rangka memperkuat ketahanan pangan, arsitektur kesehatan kawasan, penguatan kerja sama maritim dan transisi energi termasuk ekosistem kendaraan listrik.
Ketujuh, untuk pertama kalinya implementasi ASEAN Outlook on the Indo Pacific diarusutamakan dalam pembicaraan dengan negara mitra dengan fokus pada pembahasan kerjasama konkret.
(ezr)