Peningkatan penggunaan semua hal yang berhubungan dengan AI telah meningkatkan harga saham Microsoft tahun ini. Startup OpenAI Inc, yang didukung oleh Microsoft, mendapat respons positif dari pengguna di seluruh dunia yang terlihat dari kesuksesan ChatGPT. Microsoft memasukkan teknologi ini pada seluruh jajaran aplikasi Office termasuk Excel, PowerPoint, Outlook, dan Word.
Bagi Keith Weiss dan tim Morgan Stenley, valuasi Microsoft yang terus meningkat masih masuk akal meski harga sahamnya sudah naik 42% tahun ini. “Rasio price/earning growth (PEG) - yang mengukur harga wajar saham berdasarkan potensi dari kenaikan laba sebuah perusahaan - masih sejalan dengan rata-rata historis, termasuk jika ditambahkan faktor AI generatif yang tak tertandingi.”
Tim Analis Morgan Stanley menaikkan target harga saham Microsoft dari US$335 menjadi US$415. Ini merupakan kenaikan yang tertinggi kedua dari para analis yang dilacak oleh Bloomberg setelah target US$450 dari Redburn. Morgan Stanley memberi peringkat overweight pada Microsoft sejak awal 2016, dan harga saham ini naik lebih dari 500% pada periode tersebut.
Pelaku pasar lainnya di Wall juga sangat bullish terhadap saham ini - dengan 52 analis memberi rekomendasi beli. Namun, data yang dikumpulkan Bloomberg memperlihatkan hanya tiga di antaranya yang mencantumkan target harga yang mengimplikasikan bahwa Microsoft akan mencapai nilai kapitalisasi pasar sebesar $3 triliun pada tahun depan,
Apple mencetak sejarah di Wall Street bulan lalu sebagai perusahaan pertama yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$3 triliun.
(bbn)