Sohee Kim dan Yoolin Lee

Bloomberg, Samsung Electronics Co, produsen ponsel dan elektronik asal Korea Selatan, melaporkan penurunan terburuk pendapatan kuartalan sejak 2009 yang memicu kapan kemerosotan permintaan elektronik dan cip memori yang telah berlangsung selama setahun akan berakhir.

Saham turun 2% di bursa saham Seoul, penurunan terbesar dalam satu hari dalam lebih dari dua bulan terakhir. Ini merupakan reaksi pasar setelah Samsung melaporkan penurunan penjualan yang lebih besar dari perkiraan sebesar 22% menjadi 60 triliun won ($46 miliar). Laba operasional anjlok 96% dalam tiga bulan yang berakhir pada Juni, tercatat 600 miliar won yang melampaui estimasi rata-rata.

Samsung membukukan peningkatan beban karena perlambatan industri memori global senilai US$160 miliar, yang mencerminkan penurunan yang lebih luas setelah peningkatan aktivitas daring di era Covid berkurang. Kekhawatiran inflasi dan resesi tahun lalu memicu penurunan yang cepat di sektor belanja konsumen dan bisnis yang sejak itu menekan penjualan elektronik di seluruh dunia.

Terlepas dari angka penjualan yang mengecewakan, investor tetap optimistis bahwa kelebihan pasokan chip memori akhirnya mereda setelah harga turun dalam setahun ini.