Logo Bloomberg Technoz

Di Amerika Serikat, ISM Services PMI keluar di level 53,9 pada Juni 2023, meningkat dari sebelumnya 50,3 pada Mei dan di atas ekspektasi pasar di angka 51. Data ini memberi indikasi aktivitas di sektor Jasa (Services) secara umum lompat dengan laju terkuat dalam empat bulan.

Data ADP Employment Report juga memperlihatkan peningkatan perekrutan pegawai di sektor swasta AS secara tak terduga menciptakan 497 ribu pekerjaan pada Juni 2023, merupakan yang terbesar sejak Februari 2022, dan jauh di atas perkiraan 228 ribu. Sektor jasa menambahkan 373 ribu pekerjaan, dipimpin oleh rekreasi dan perhotelan.

Dari Asia, Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, investor juga mencerna data Neraca Perdagangan Australia, di mana surplus melebar menjadi AUD11,79 miliar pada Mei dari AUD10,45 miliar pada April yang merupakan surplus terkecil dalam delapan bulan.

Ekspor tercatat naik 4,4% mtm pada Mei dengan ekspor ke Tiongkok, mitra dagangan terbesar Australia melonjak 9,0% mtm dan pulih dari penurunan tajam 15,9% mtm pada April.

“Impor naik 2,5% mtm di tengah semakin kuatnya permintaan domestik seiring dengan pulihnya secara penuh ekonomi Australia dari pembatasan-pembatasan pandemi Covid-19,” jelas Tim Research Phillip Sekuritas.

Sementara itu, Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan mengatakan The Fed kemungkinan butuh menaikkan suku bunga lebih banyak lagi untuk menekan inflasi.

"Saya tetap sangat prihatin tentang apakah inflasi akan kembali ke target secara berkelanjutan dan tepat waktu," kata Logan pada Kamis (6/7/2023) waktu setempat dalam sambutan yang disampaikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Riset Bank Sentral di New York.

Pembuat kebijakan Bank Sentral AS menghentikan pengetatan kebijakan moneter mereka pada Juni setelah 10 kali kenaikan berturut-turut selama 15 bulan dan di saat yang sama menunjukkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut sebelum akhir tahun.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG ditutup menguat ke 6.757 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan IHSG pun mampu menembus resistance 6.744, dengan demikian IHSG masih berada pada fase uptrend-nya.

“Kami perkirakan, posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave c dari wave (i), hal tersebut berarti penguatan IHSG akan cenderung terbatas untuk menguji area 6.772 terlebih dahulu,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (7/7/2023).

Herditya juga memberikan catatan, cermati akan adanya koreksi pada IHSG yang diperkirakan akan menguji ke rentang 6.722-6.749.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, EXCL, SRTG, UNIQ, dan UNTR.

Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan Kamis kemarin IHSG menguat 0,57% ke 6.757, dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp204 miliar pada reguler market.

Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak relative sideways pada hari ini, dengan support 6.680–6.650 dan resistance 6.795–6.850. Dengan saham rekomendasinya ialah ACES, EXCL, MIDI, GOTO, INTP, dan SRTG.

(fad/dhf)

No more pages