Logo Bloomberg Technoz

Dollar Index ditutup melemah ke 103,166 tadi malam mengakhiri penguatan selama tiga hari berturut-turut. Yield US Treasury 10 tahun juga sudah menembus 4,029% disusul yield UST-2 tahun yang lebih sensitif dengan bunga acuan menyentuh level tertinggi dalam 16 tahun terakhir dan kini bertengger di posisi 4,985%. Sementara yield Surat Utang Negara (SUN/INDOGB) tenor 10 tahun berada di 6,194%, sedikit naik setelah sempat bergeser ke level 6,177% pada 5 Mei lalu, terendah sejak November 2021.

Hari ini rupiah akan menanti data terbaru posisi cadangan devisa RI pada Juni yang akan memperlihatkan sejauh mana tekanan pada nilai tukar telah menguras cadangan devisa.

Selama Juni, nilai tukar rupiah di pasar spot bergerak di kisaran Rp14.930/US$ dengan titik terlemah di Rp15.015/US$ pada 26 Juni lalu. Dibandingkan Mei ketika rupiah melemah hingga 2%, tekanan yang dihadapi rupiah selama Juni relatif lebih ringan. Bank Indonesia menghabiskan cadangan devisa hampir US$ 5 miliar untuk mengintervensi tekanan nilai tukar di pasar.

Hari ini, pelaku pasar juga bersiap menanti rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis malam nanti dan akan memberi panduan semakin jelas arah bunga acuan paling berpengaruh di dunia itu. 

Analis memperkirakan angka pengangguran Amerika pada Juni akan melandai ke 3,6% dari posisi 3,7% pada Mei. Sedangkan nonfarm payrolls Juni diprediksi turun ke 230.000 dari posisi Mei 339.000, dengan angka partisipasi kerja diperkirakan stabil di angka 62,6%.

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melemah, kali ini target koreksi menuju area level Rp15.080/US$ yang merupakan support terdekat sampai dengan Rp15.098/US$.

Apabila kembali break support tersebut, berpotensi melanjutkan pelemahan ke MA-200 pada area Rp15.219/US$ sebagai support terlemahnya.

Jika nilai rupiah terjadi penguatan, resistance menarik dicermati pada level Rp14.981/US$ dan resistance selanjutnya ke MA-50 pada area Rp14.866/US$ dalam tren jangka menengah.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Jumat 7 Juli (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

-- dengan bantuan analisis teknikal dari M. Julian Fadli

(rui)

No more pages