Logo Bloomberg Technoz

Threads merupakan "aplikasi percakapan berbasis teks" yang banyak dilihat sebagai alternatif Twitter. Seperti Twitter, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menulis dan berbagi update via teks kepada para follower, yang bisa memberikan tanda like dan membalas pesan, juga membaginya dengan follower mereka sendiri. Bahkan mereka meminjam nama dari rivalnya: Threads, yang merupakan kata lain untuk serangkaian tweet yang terhubung dari satu akun. Aplikasi ini memungkinkan pengguna memindahkan daftar follower dan nama akun dari Instagram.

2. Kapan dan di mana pengguna dapat mencoba Threads?

Meta imengatakan ingin meluncurkan Threads di lebih dari 100 negara. Namun, 27 negara yang tergabung dalam Uni Eropa tidak diikutsertakan dalam peluncuran resmi pada 6 Juli karena masalah regulasi atas pembagian data antara Threads dan Instagram. Meta sedang menanti panduan lebih lanjut seputar Undnag-undang Pasar Digital baru Uni Eropa yang melarang perusahaan yang dianggap sebagai "gatekeeper" untuk menggabungkan data pribadi penguna di berbagai platform. Pihak berwenang di Uni Eropa diprediksi akan memberikan lebih banyak panduan pada September.

3. Bagaimana cara pengguna mengunduh aplikasi Threads?

Untuk bergabung dengan Threads, pengguna memerlukan akun Instagram dan perangkat iPhone atau Android. Aplikasi tersedia di App Store untuk iPhone dan Google Play Store untuk perangkat Android di AS dan Inggris. Saat diluncurkan, tidak ada aplikasi Threads untuk desktop. Threads juga tidak bisa diakses melalui browser web.

4. Bagaimana Threads terintegrasi dengan Instagram?

Saat ini tidak mungkin untuk menghapus akun Threads Anda tanpa kehilangan akun Instagram Anda. Dan jika Anda memblokir akun di Threads, artinya Anda juga memblokir akun tersebut di Instagram. Pengguna Instagram yang mendaftar Threads diberi lencana di halaman akun Instagram mereka berupa angka yang menunjukkan seberapa awal mereka membuat akun Threads. Nomor Threads milik Zuckerberg adalah satu, dan nomor CEO Instagram Adam Mosseri adalah dua.

5. Mengapa Meta meluncurkan alternatif Twitter?

Meta jelas ingin memburu pengguna Twitter. Zuckerberg mengatakan harus ada "aplikasi percakapan publik dengan lebih dari 1 miliar orang di dalamnya," dan bahwa "Twitter belum berhasil. Mudah-mudahan kami yang akan mencapainya." Kreator dan figur publik "tertarik untuk memiliki platform yang dijalankan secara wajar," kata Chief Product Officer Meta Chris Cox pada pertemuan perusahaan seperti yang dilaporkan oleh The Verge. Komentar tersebut merupakan referensi tajam tentang bagaimana Musk menjalankan perusahaan itu sejak ia membelinya seharga US$44 miliar pada Oktober 2022.

6. Apa yang terjadi pada Twitter di bawah kepemimpinan Musk?

Sejak Musk mengakuisisi Twitter seharga US$44 miliar pada bulan Oktober, perusahaan tersebut telah menghadapkan pengguna dan pengiklan melalui serentetan tantangan teknis. Mereka memberlakukan batasan pada banyak tweet yang dapat dilihat oleh pengguna dalam sehari, hal yang disebut Musk "sementara" untuk melawan pengorek data dan bot. Twitter juga dirugikan secara finansial.

Musk mengatakan pada Maret, pendapatan iklan perusahaan yang berbasis di San Francisco tersebut telah menurun sebesar 50%. Perusahaan juga telah memangkas ribuan karyawan. Regulator Uni Eropa mengatakan Twitter perlu menempatkan lebih banyak sumber daya untuk menangani konten sensitif termasuk gambar pelecehan anak dan mengendalikan disinformasi seputar pemilu.

7. Berapa banyak orang yang telah meninggalkan Twitter?

Sulit untuk mengatakannya, karena Twitter tak lagi merilis informasi soal jumlah pengguna. Beberapa orang yang terkenal dengan banyak pengikut diketahui berhenti menggunakan aplikasi tersebut tak lama setelah Musk mengambil alih, termasuk bintang televisi Oprah Winfrey dan musisi Elton John, yang akunnya tak lagi membagikan tweet sejak 2022. Aktor Jim Carrey dan Whoopi Goldberg menghapus akun mereka. 

Beberapa aplikasi yang memasarkan dirinya sebagai alternatif untuk Twitter seperti Mastodon dan aplikasi khusus undangan Bluesky Social, yang dibuat oleh mantan CEO Twitter Jack Dorsey, mengalami lonjakan jumlah pengguna sejak Musk mengambil alih Twitter. Menurut akun yang melacak jumlah pengguna, Mastodon memiliki lebih dari 13 juta pengguna sejak pertengahan 2023, naik sebanyak 9 juta pada Februari. Begitu pula Instagram, yang memiliki 2 miliar pengguna aktif bulanan per Desember 2021. Angka tersebut dibandingkan dengan 330 juta pengguna aktif bulanan di Twitter pada kuartal pertama 2019, terakhir kali mereka merilis jumlah pengguna.

8. Meta menyebut Threads akan 'terdesentralisasi'. Apa itu?

Meta mengatakan Threads ke depannya akan bekerja dengan "fediverse," sebuah konsep teknologi yang memungkinkan data dan pengguna di berbagai platform media sosial untuk saling berbicara. The Verge melaporkan bahwa Meta telah memilih untuk mengintegrasikan Threads dengan ActivityPub, yang merupakan salah satu protokol media sosial terdesentralisasi utama yang mendukung fediverse. ActivityPub dibuat oleh World Wide Web Consortium, sebuah organisasi internasional yang mengembangkan standar terbuka untuk internet.

9. Apakah Threads bisa menjadi 'penghancur' Twitter?

Sampai saat ini masih sulit dikatakan. Beberapa analis berpikir adalah hal yang masuk akal bagi Meta untuk mmeperoleh engagement konsumen yang signifikan dan iklan dari Twitter, terutama jika peluncuran Threads selaras dengan janji Meta soal upaya aktif untuk meminimalkan penyebaran informasi yang salah. Namun, beberapa masih ragu dan melihat branding Meta yang lebih informal daripada Twitter.

--Dengan asistensi dari Jesse Levine.

(bbn)

No more pages