Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi terjadinya wabah antraks di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Wabah ini telah menyebabkan 93 warga sakit dan tiga orang meninggal dunia akibat positif terjangkit bakteri bacilus anthracis.

Direktur Pencegahan dan Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi mengungkapkan, penyebab dari kematian warga tersebut disebabkan oleh penyembelihan sapi ternak yang sakit dan terpapar antraks. Hewan ternak salah satu warga ini kemudian disembelih dan dagingnya dibagikan, pada 18 Mei 2023.

"Sapinya ini sakit. Kemudian disembelih, sapi ini lalu dibagikan dan dikonsumsi oleh masyarakat sekitar," kata Imran dalam konferensi pers virtual, Kamis (6/7/2023).

Warga kembali melakukan pemotong hewan ternak sakit pada 20 Mei lalu. Pada saat itu, ada seekor kambing dan seekor sapi yang sakit karena tertular antraks. Keduanya disembelih pada kondisi sudah mati.

Berdasarkan pemeriksaan, Kemenkes menemukan kebiasaan atau adat istiadat masyarakat lokal yang menjadi salah satu pemicu; yaitu 'mbrandu'. Dalam tradisi ini, masyarakat setempat biasa mengumpulkan uang untuk membeli hewan ternak yang sakit dengan harga murah. Hal ini untuk membantu para peternak yang mengalami kerugian karena hewannya mati karena sakit.