Logo Bloomberg Technoz

Exxon adalah yang pertama dari lima korporasi minyak utama Barat yang melansir proyeksi pendapatan untuk kuartal kedua, sebagai gambaran tentang laporan keuangan lengkap yang diharapkan akan dirilis akhir bulan ini.

Penghasilan para raksasa minyak dunia turun dari level rekor tertinggi tahun lalu, berbanding lurus dengan pelemahan harga komoditas akibat kenaikan suku bunga global dan pemulihan China yang lamban setelah berakhirnya kebijakan lockdown Covid.

Investor akan mempelajari hasil laporan keuangan Exxon kuartal kedua dengan hati-hati untuk melihat apakah para eksekutif dapat menepati janji mereka untuk mengembalikan miliaran dolar kepada pemegang saham melalui pembelian kembali dan dividen.

Penurunan harga gas mengurangi keuntungan perusahaan sekitar US$2 miliar, sementara margin penyulingan yang lebih rendah menyumbang sekitar US$2,1 miliar, papar Exxon pada Rabu (5/7/2023) waktu setempat.

Proyeksi pendapatan yang lebih rendah sebagian diimbangi oleh potensi keuntungan US$600 juta dalam derivatif yang belum diselesaikan dan US$300 juta dari sektor bahan kimia. Harga minyak yang lebih rendah hanya akan mengurangi pendapatan Exxon sekitar US$100 juta, kata perusahaan itu.

Sementara itu, RBC mengatakan prospek pendapatan bersih Exxon mengecualikan pergerakan derivatif yang belum diselesaikan.

Setahun yang lalu, Exxon membuat rekor laba triwulanan sebesar IUS$18,6 miliar, didorong oleh lonjakan harga energi yang disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina.

(bbn)

No more pages