Logo Bloomberg Technoz

Data terbaru, penerimaan pajak Indonesia menunjukkan perlambatan. Penerimaan pajak Januari-Juni 2023, mencapai Rp 970,2 triliun tumbuh 9,9% secara year-on-year (yoy), lebih rendah jika dibanding penerimaan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 55,7%.

Pajak menggambarkan aktivitas ekonomi, karena mencatat pertambahan kekayaan maupun transaksi. Perlambatan pertumbuhan penerimaan pajak menjadi cermin kondisi ekonomi.

Meskipun kontribusi belanja pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tidak sebesar konsumsi masyarakat umum, belanja negara merupakan salah satu alat kebijakan fiskal yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan perekonomian.

Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan pemerintah harus lebih agresif dalam menggenjot belanja seperti realisasi bantuan sosial dan proyek infrastruktur karena ada indikasi penurunan daya beli bersifat struktural, seperti yang terlihat di rendahnya angka inflasi inti.

"Perlambatan ekonomi beberapa kuartal terakhir memang lebih membutuhkan solusi fiskal seperti akselerasi belanja, dibandingkan solusi moneter seperti penurunan suku bunga Bank Indonesia," ujar Satria kepada Bloomberg Technoz, Kamis (6/7).

Pemerintah perlu meningkatkan laju belanjanya, terutama pada awal tahun dengan harapan spillover pertumbuhan ekonomi tidak hanya terfokus di paruh kedua tahun tersebut.

Apalagi, pemerintah dalam dua tahun terakhir ini mempunyai sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) yang relatif tinggi, sehingga seharusnya waktu belanja pemerintah bisa dimulai sejak awal tahun.

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah menginstruksikan pemerintah daerah (pemda) agar meningkatkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Upaya tersebut diperlukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.

Tito mengatakan, belanja pemerintah berperan penting dalam meningkatkan peredaran uang di masyarakat. Dengan begitu, daya beli masyarakat bisa semakin menguat sehingga konsumsi rumah tangga pun turut meningkat. Apalagi, sambungnya, konsumsi rumah tangga merupakan salah satu faktor penyumbang pertumbuhan ekonomi.

(evs)

No more pages