Namun, jumlah kesepakatan yang lebih rendah tidak semuanya merupakan berita buruk, kata Kyle Stanford. Pada masa-masa awal booming pandemi, mungkin terlalu banyak startup yang menggalang dana karena pasar modal hanya mendukung perusahaan yang ingin mencatatkan saham di bursa saham.
Adapun pendanaan bagi startup tahap lanjutan (startup besar yang lebih dekat dengan pasar modal) tidak begitu terpukul. VC mendanai 210 transaksi di Amerika Serikat pada kuartal terakhir, naik dari 196 transaksi setahun sebelumnya. Namun, lebih banyak bukan berarti lebih baik, kata Stanford.
Banyak dari kesepakatan tersebut adalah putaran pendanaan dalam jumlah kecil, yang digunakan startup untuk mengumpulkan dana tunai sambil mempertahankan valuasinya.
Data terbaru ini menunjukkan sumber pendanaan startup masih sulit. Tahun lalu, ketika suku bunga acuan tinggi, industri ini bergejolak. Banyak startup yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan memangkas valuasi seiring dengan menurunya pendanaan dari VC.
Secara global, startup berhasil mengumpulkan dana US$87,4 miliar, turun dari US$152,9 miliar setahun sebelumnya. Uang tersebut digunakan untuk 10.571 transaksi, turun dari 12.696 transaksi setahun sebelumnya. Angka-angka PitchBook tidak termasuk putaran pendanaan sebesar US$10 miliar untuk OpenAI, kata seorang juru bicara mereka, karena ini adalah investasi perusahaan guna menjadi pemegang saham mayoritas.
Salah satu masalah bagi VC adalah masih sedikitnya penawaran umum perdana atau IPO startup dan akuisisi besar. Dalam kondisi ini biasanya VC dan investor akan merealisasikan keuntungannya dengan menjual saham startup atau yang disebut sebagai exit.
Nilai transaksi exit VC dan investor startup pun turun menjadi US$51,5 miliar secara global pada kuartal kedua tahun ini. Sebagian besar dari nilai tersebut terkonsentrasi di Asia. Di Amerika Serikat, nilai total exit hanya menyentuh US$5,5 miliar, sebagian besar karena pasar yang suram untuk IPO.
Kyle Stanford mengatakan pada era ekonomi yang lebih baik startup biasanya fokus pada pertumbuhan bisnis. Namun, kini sentimen para VC dan startup telah berubah. “Mereka mencari startup yang berfokus pada menuju profitabilitas,” ungkapnya.
VC sendiri juga mengalami iklim penggalangan dana yang lebih ketat. Perusahaan VC hanya mengumpulkan US$33,3 miliar di AS tahun ini, yang merupakan jumlah terendah sejak 2017. Akan tetapi, di Asia kondisinya lebih baik di mana VC berhasil mengumpulkan dana yang kira-kira setara dengan 2022.
(bbn)