Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto sudah memastikan Petronas akan ikut mengelola Blok Masela bersama dengan Pertamina. Namun, hingga saat ini, belum ada angka pasti mengenai porsi pembagian PI lantaran belum adanya penandatanganan kesepakatan.
“Kalau tidak salah sih rencananya 20% Pertamina dan 15% Petronas. Keputusan ada pada mereka, Pertamina harus lebih banyak [porsinya],” kata Dwi ketika ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (3/7/2023).
Dwi menambahkan kesepakatan Pertamina dan Petronas diharapkan tercapai pertengahan Juli.
Sekadar catatan, Lapangan Abadi Blok Masela berlokasi di Laut Arafura, sekitar 650 km dari Maluku dan 170 km dari Kepulauan Babar dan Tanimbar. Kontrak kerja blok tersebut diteken sejak November 1998 dan berakhir pada November 2028 atau selama 30 tahun.
Proyek gas tersebut sudah mendapatkan kompensasi waktu selama 7 tahun dan perpanjangan kontrak selama 20 tahun, sehingga kontrak akan berakhir pada 15 November 2055.
Akumulasi produksi dari Lapangan Abadi Blok Masela sepanjang 2027—2055 ditaksir mencapai 16,38 tcsf atau 12,96 tcsf untuk komersial, serta 255,3 mmstb untuk kondensat. Adapun, total cadangan terbukti di blok tersebut mencapai 18,54 tscf dengan perkiraan investasi pengembangan senilai US$19,8 miliar.
(ibn/wdh)