Logo Bloomberg Technoz

Serapan Lokal 25%, Bulog Didesak Tak Impor untuk Amankan Beras

Wike Dita Herlinda
06 July 2023 11:15

Pengangkutan beras Bulog. (Dok Bulog.co.id)
Pengangkutan beras Bulog. (Dok Bulog.co.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kendati serapan beras dalam negeri Perum Bulog (Persero) masih jauh di bawah ekspektasi, pemerintah tetap mendesak BUMN stabilitator pangan itu untuk mengamankan target cadangan beras pemerintah (CBP) selain melalui impor.

Data terbaru Bulog menunjukkan, stok beras kelolaan perusahaan saat ini mencapai 605.924 ton. Dari jumlah tersebut, suplai yang berasal dari serapan domestik hanya 204.771 ton, sedangkan dari impor 335.182 ton. Sisanya sebanyak 65.970 ton merupakan stok komersial.

Untuk 2023, pemerintah memandatkan Bulog menyerap 2,4 juta ton beras lokal. Artinya, hingga awal Juli, serapan domestik Bulog baru 25,24% dari target tahun ini. Padahal, sebanyak 70% dari target serapan lokal tahun ini diharapkan bersumber dari hasil produksi saat panen raya.

Dalam kaitan itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi tidak menampik realisasi serapan dalam negeri Bulog masih tidak menggembirakan. Namun, instansi yang dipimpin Budi Waseso itu didesak untuk terus menyerap beras lokal dan melakukan importasi sebagai opsi terakhir.

"Importasi merupakan pilihan terakhir dan opsi yang tersulit buat kita semua. Sampai semester I-2023, kami sampaikan bahwa dari 2 juta ton target impor beras, hingga saat ini baru terealisasi hanya sekitar 500.000 ton, karena kami optimalkan serapan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan CBP,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (6/7/2023).