Moderna akan membuka kantor pusatnya di China, berlokasi di Distrik Minhang, Shanghai, menurut juru bicara perusahaan. Provinsi yang menjadi pusat keuangan China ini, merupakan rumah bagi kantor pusat beberapa perusahaan farmasi global dan juga perusahaan-perusahaan bioteknologi lokal.
Moderna akan bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk melakukan uji klinis dan mengajukan permohonan untuk membawa produk ke pasar serta memproduksi dan menjualnya di China.
Sebuah pernyataan pada hari Kamis dari pemerintah kota Shanghai mengatakan bahwa CEO Moderna, Stéphane Bancel, telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah kota pada hari sebelumnya.
Bancel berkunjung ke Shanghai pada bulan April untuk meninjau pelaksanaan proyek Moderna di China, sebut pernyataan itu. Pemerintah tidak menyebutkan berapa nilai investasi Moderna.
Obat-obatan yang diproduksi dalam perjanjian ini hanya akan diperuntukkan bagi pasar Tiongkok, menargetkan kebutuhan yang belum terpenuhi bagi pasien di negara tersebut dan tidak akan diekspor, kata Moderna.
Perusahaan ini berada di bawah tekanan untuk meningkatkan penjualan vaksin Covid setelah tahun lalu penjualan menurun. Meskipun Moderna dan saingannya Pfizer Inc, mengharapkan lebih banyak orang menerima suntikan tambahan pada musim gugur ini, keributan tidak mungkin kembali ke tingkat awal.
Sementara penjualan vaksin Covid Moderna, Spikevax, diperkirakan akan menyusut di seluruh dunia, China menawarkan sumber pertumbuhan baru yang potensial.
Sementara itu, China belum menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 dari barat. Selama ini China telah menyuntik 1,4 miliar penduduknya sebagian besar dengan suntikan inaktif yang kurang kuat yang dikembangkan oleh perusahaan lokal.
China hanya memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin mRNA Covid buatan dalam negeri pada awal tahun ini, meskipun produsen obat dalam negeri telah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk mengembangkan vaksin tersebut.
Investasi ini dilakukan beberapa hari sebelum kunjungan penting Menteri Keuangan AS Janet Yellen ke RRT karena AS berusaha untuk memperbaiki hubungan dan memulihkan jalur komunikasi dengan para pejabat di Beijing. Ketegangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini telah meningkat karena berbagai isu, mulai dari keamanan nasional hingga ketergantungan yang tinggi pada rantai pasokan RRT.
Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao juga mengadakan pertemuan hari Rabu dengan produsen obat global terkemuka termasuk Pfizer Inc. dan Merck & Co. Pertemuan ini dilangsungkan ntuk mendengarkan diskusi mengenai tantangan-tantangan yang mereka hadapi dalam berbisnis di Tiongkok.
Saat ini, Beijing sedang meningkatkan upaya-upaya untuk menarik investor asing untuk menghidupkan kembali ekonomi yang sedang melambat.
Dengan asistensi dari John Liu dan John Lauerman.
(bbn)