Bloomberg Technoz, Jakarta - PayPal Holdings Inc. akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 2.000 karyawan. Ini sebagai respons atas perlambatan ekonomi makro yang membebani bisnis perusahaan dalam beberapa kuartal terakhir.
Pengumuman ini diumumkan langsung oleh Chief Executive Officer PayPal Dan Schulman melalui sebuah memo kepada karyawan. PHK ini akan memengaruhi sekitar 7% karyawan dan akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang.
“Kami telah membuat kemajuan substansial dalam menyesuaikan struktur biaya perusahaan, dan memfokuskan sumber daya kami pada prioritas inti. Kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” tulis Dan Schulman seperti dihimpun dari Bloomberg News, Rabu (1/2/2023).
Dan Schulman menambahkan langkah-langkah ini seharusnya membantu perusahaan menghasilkan penghematan US$ 900 juta tahun lalu dan setidaknya tambahan penghematan US$ 1,3 miliar pada 2023.

Dan Schulman memang sangat vokal soal rencana meningkatkan leverage operasi perusahaan atau kemampuan untuk menumbuhkan pendapatan lebih cepat daripada pengeluaran.
Saat pandemi Covid-19, PayPal melakukan penambahan jumlah karyawan karena meningkatkan transaksi belanja online karena banyak konsumen yang harus tinggal di rumah. Namun kini pandemi sudah surut dan kebiasaan konsumen kembali berbelanja secara tradisional.
Menurut perkiraan analis, PayPal akan melaporkan volume pembayaran naik menjadi US$ 1,4 triliun pada 2022 atau meningkat 9,6% dibanding tahun sebelumnya. Ini menjadi pertumbuhan terendah dalam sejarah perusahaan sebagai perusahaan publik.
“Selama setahun terakhir, kami membuat kemajuan yang signifikan dalam memperkuat dan membentuk kembali perusahaan kami untuk mengatasi lingkungan ekonomi makro yang menantang sambil terus berinvestasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kita harus terus berubah seiring berkembangnya dunia kita, pelanggan kita, dan lanskap persaingan kita,” terang Dan Schulman.
(bbn)