Logo Bloomberg Technoz

Pada pukul 07:43 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,03% ke 103,346.

Rapat The Fed

Sentimen positif bagi dolar AS datang dari rilis risalah rapat The Fed edisi Juni 2023. Hasil rapat tersebut adalah Ketua Jerome Powell dan kolega sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan.

Namun, notula rapat mengungkapkan keputusan itu tidak terjadi secara aklamasi. Masih ada sebagian anggota Komite Pengambil Kebijakan The Fed (FOMC) yang ingin suku bunga acuan naik.

“Saat hampir semua peserta rapat menganggap bahwa mempertahankan suku bunga acuan di 5-5,25% adalah sesuatu yang layak atau dapat diterima, beberapa mendukung kenaikan 25 basis poin (bps),” tulis notula tersebut.

Ke depan, pengetatan moneter kemungkinan besar akan berlanjut. Hampir seluruh peserta rapat sepakat bahwa pengetatan moneter lanjutan masih diperlukan tahun ini.

Pasar pun bereaksi. Mengutip CME FedWatch, peluang kenaikan Federal Funds Rate sebanyak 25 bps menjadi 5,25-5,5% dalam rapat 26 Juli adalah 88,7%. Lebih tinggi dibandingkan perkiraan seminggu lalu yaitu 81,8%, apalagi sebulan lalu pasar memperkirakan kemungkinannya hanya 52,4%.

Sentimen kenaikan suku bunga acuan menjadi ‘obat kuat’ bagi dolar AS. Jadi maklum saja kalau rupiah sulit menguat hari ini.

Masih Berpeluang Bangkit

Akan tetapi, dalam waktu dekat rupiah masih berpeluang kembali menguat. Secara teknikal, titik resisten terdekat ada di Rp 15.012/US$. Jika tertembus, maka rupiah punya kesempatan menuju Rp 14.863/US$ untuk skenario paling optimistis.

Sedangkan titik support terdekat ada di Rp 15.218/US$.

Sumber: Bloomberg




(aji)

No more pages