IPO Amman Mineral menandai kelanjutan tren IPO dengan nilai terbesar, khususnya di Asia Tenggara. IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak awal tahun sudah mencapai US$2,2 miliar atau setara sekitar Rp33 triliun. Nilai ini telah melampaui IPO sepanjang tahun lalu.
Nilai tersebut bahkan melampaui aktivitas IPO di Hong Kong yang secara tradisional merupakan pusat utama pencatatan saham di Asia.
Data yang dikumpulkan oleh Bloomberg juga menunjukkan, hanya tujuh perusahaan yang terdaftar di Indonesia telah mengumpulkan lebih dari US$500 juta atau setara sekitar Rp7,5 triliun selama lima tahun terakhir. Data menunjukkan perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kenaikan rata-rata sebesar 7% pada hari perdagangan pertama mereka.
Amman Mineral memiliki tambang tembaga terbesar eklima di dunia pada akhir tahun 2020, berdasarkan data Wood Mackenzie dalam prospektus penawaran. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$1,09 miliar pada tahun 2022, lebih dari tiga kali lipat peningkatan dari angka di tahun sebelumnya.
(dhf)