Logo Bloomberg Technoz

Risal juga mengatakan, per Juni 2023, keseluruhan proses persiapan sarana penunjang dan pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 95,09%. Selain kesiapan operasional LRT Jabodebek, integrasi antarmoda transportasi layanan LRT Jabodebek dengan layanan moda transportasi lainnya juga tengah disiapkan.

Hal ini merupakan salah satu aspek penting yang harus disiapkan sebelum dioperasikan, yang juga sesuai dengan tujuan dari pembangunan LRT Jabodebek itu sendiri; yakni menyediakan pelayanan transportasi yang terintegrasi, ramah lingkungan, dan mendukung pembangunan di wilayah di Jabodebek.

Suasana kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (28/6/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Layanan moda transportasi lain yang akan terhubung dengan LRT Jabodebek a.l. Transjakarta, bus kota, KRL, MRT, Jaklingko, angkot, dan moda lainnya.

Khusus di Stasiun LRT Halim akan terhubung dengan Kereta Cepat Jakarta—Bandung (KJCB) dan beberapa moda lainnya seperti: Transjakarta, Royaltrans, serta taksi dan travel yang sudah disiapkan tempat pemberhentiannya secara khusus.

Pada pembangunan tahap 1 ini, LRT Jabodebek melayani tiga lintasan, yaitu; Cawang—Cibubur, Cawang—Dukuh Atas, dan Cawang—Bekasi.

Sekadar catatan, fasilitas LRT Jabodebek ditargetkan mampu melayani sekitar 500.000 penumpang per hari.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan pemerintah mematok kolaborasi layanan LRT Jabodebek dengan Kereta Komuterline atau KRL Jabodetabek bisa melayani 1,7 juta penumpang per hari. Jumlah layanan KRL akan terus bertumbuh hingga 1,2 juta orang per hari.

"Dengan demikian, masyarakat yang beralih ke angkutan massal semakin banyak. Karena ongkos yang harus dibayar tinggi sekali apabila menggunakan kendaraan pribadi. Kalau naik LRT bisa lebih murah, cepat, tidak macet dan bebas polusi," kata Budi belum lama ini.

(ibn/wdh)

No more pages