Otoritas Perbankan Eropa melaporkan pada bulan Januari bahwa jumlah bankir dan sales di Eropa yang membawa pulang lebih dari 1 juta euro melonjak 42% pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
“Ini hanyalah permulaan. Perjanjian yang dinegosiasikan antara Uni Eropa dan Inggris tidak menawarkan apa pun untuk layanan secara umum, yang tentu saja mencakup layanan keuangan, ”kata Xavier Rolet, mantan kepala London Stock Exchange Group Plc.
“Dunia terpecah-pecah, tetapi banyak dari ini disebabkan oleh diri sendiri dan berasal dari Brexit,” lanjutnya.
Perwakilan Goldman, Morgan Stanley dan JPMorgan menolak berkomentar.
Entitas Goldman Sachs yang dibuat pada tahun 2018 sebagai tanggapan atas Brexit telah menambah pekerja mereka. Terjadi kenaikan jumlah karyawan hampir tujuh kali lipat menjadi 908 di Goldman Sachs Bank Europe SE. Pada tahun 2021 saja perusahaan mempekerjakan lebih dari 350 staf baru.
Sementara itu, jumlah karyawan Goldman Sachs International yang berbasis di London terus menurun sejak 2019 meski masih lebih banyak. Pada 2021 jumlah staf di divisi turun 7%. Menurut bank tersebut sebagian karena staf pindah karena Brexit.
Menurut Canice Hogan, CEO firma rekrutmen eksekutif Shadowhound, pergeseran terjadi karena dua faktor, yaitu penciptaan lapangan kerja di Eropa dan dan perpindahan dari London.
“Bank Sentral Eropa memindahkan tim perdagangan obligasi pemerintah mereka ke Eropa dan apa pun terkait euro atau cakupan senior di wilayah tersebut tidak lagi dilakukan di luar London," kata Hogan.
Sementara bagi Morgan Stanley, Brexit berarti menambah staf di Inggris dan Eropa. Karyawan bank di Irlandia bertambah hampir dua kali lipat menjadi 20 selama tiga tahun hingga 2021. Selama periode yang sama, lapangan kerja di Inggris naik 5% menjadi hampir 6.000.
(bbn)