Sebelumnya diberitakan Kementerian Pariwisata Filipina tengah menginvestigasi video iklan baru kampanye “Love the Philippines” yang mereka luncurkan pekan lalu menyusul penggunaan stok gambar video dari negara-negara lain termasuk Indonesia yang diambil dari internet.
Merespons video itu, warganet dari berbagai belahan dunia menemukan bahwa beberapa gambar yang digunakan dalam video kampanye menampilkan lokasi di negara lain, di antaranya Indonesia, Thailand, Uni Emirat Arab, Swiss dan Sri Lanka.
Agensi pembuat iklan tersebut, Doyle, Dane and Bernbach (DDB) Filipina meminta maaf soal video itu, yang mereka sebut sangat tidak pantas. Beberapa gambar yang digunakan dalam video promosi dapat ditemukan di situs web penyedia rekaman stok.
Misalnya, cuplikan sawah di Ubud, Bali. Adapun video bukit pasir dari udara yang lokasinya adalah di Cumbuco di timur laut Brasil.
Lebih jauh Sandi mengatakan, dalam hal wisata ada hal-hal yang menjadi kelebihan Filipina tetapi ada juga yang menjadi kelebihan Indonesia. Oleh karena itu kedua belah pihak harus saling mengerti bahwa saling menyokong untuk memajukan wisata ASEAN menjadi penting.
"Saya ingin menyampaikan dalam mengembangkan pariwisata kita sudah tak lagi bisa berpikir tersekat-sekat. Namun ASEAN as single destination karena Indonesia memiliki banyak kelebihan yang Filipina tidak memiliki begitu juga Filipina punya hal-hal yang tak dimiliki Indonesia. Misal open water swimming, saya pernah juga berenang di Filipina dan ada yang mereka punya kita tidak punya. Nah itulah konsep dalam bingkai ASEAN Tourism Forum," tutupnya.
(ezr)