Inflasi domestik RI membaik disusul pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih akan bertahan. Akan tetapi, potensi kenaikan bunga acuan Federal Reserve memberi beban bagi outlook ekonomi ke depan.
"Ditambah lagi intervensi operation twist oleh Bank Indonesia yang menjual SUN tenor pendek dan membeli tenor panjang untuk menjaga stabilitas rupiah. Persoalannya, kesemua ini [penurunan yield] bergerak artifisial karena tanda-tanda inflasi di Amerika semakin melambat. Sehingga, cepat atau lambat akan terjadi reversal," jelas analis.
Dengan kata lain, risiko penurunan harga SUN tenor 10 tahun terbuka lebar di tengah berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka itu, analis merekomendasikan agar para pemodal di pasar surat utang RI melakukan reposisi portofolio yaitu dari tenor panjang 10 tahun dan 15 tahun menjadi tenor pendek 2 tahun.
"Itu sebagai strategi menghadapi berlanjutnya bullish flattening yang kemungkinan masih akan berlanjut hingga minggu depan," kata Lionel.
Rupiah Melemah
Ini yang menjelaskan mengapa nilai tukar rupiah juga masih melemah justru di saat animo perburuan SUN tenor panjang semakin meningkat.
Pada pukul 14:30 WIB hari ini, USD/IDR masih diperdagangkan di kisaran lebih tinggi Rp15.023 mencerminkan pelemahan 30 bps untuk nilai rupiah.
Di saat yang sama, animo pemodal bertransaksi di pasar saham juga cenderung lesu. Pada sesi I perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, nilai transaksi tercatat hanya Rp4,5 triliun.
Indonesia melaporkan surplus APBN 2023 pada semester I-2023 sebesar Rp152,3 triliun dengan keseimbangan primer surplus Rp368,2 triliun. Dari perspektif optimistis, nilai surplus itu adalah hasil positif yang menunjukkan kuatnya posisi anggaran pendapatan dan belanja negara.
Pemerintah bisa lebih leluasa tidak lagi terlalu bergantung pada utang untuk menutup kebutuhan belanja. Sampai Mei lalu, penerbitan SBN baru 21,6% dari target APBN 2023 di mana menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pemerintah tengah menghitung strategi penerbitan untuk mengurangi beban utang dari penerbitan SBN di sisa tahun ini.
Ini akan mempengaruhi suplai dan harga SUN di pasar sekunder dengan langkah pemerintah terus mengurangi nilai penerbitan di lelang atau pasar perdana SUN.
(rui)