Logo Bloomberg Technoz

Tunggu Sertifikasi Kemenhub

Emir menjelaskan kereta penumpang KCJB memiliki nama Red Komodo atau Komodo Merah. “Eksterior Kereta Penumpang juga terinspirasi dari sisik Komodo yang tecermin dalam corak segitiga di hidung dan pintu-pintu kereta,” jelas Emir melalui keterangan resmi, Rabu (5/7/202).

Saat ini, Indonesia sudah memiliki 11 rangkaian kereta penumpang KCJB. Seluruhnya diparkir di Depo Tegalluar dan bersiap untuk disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan guna memastikan kelayakan operasionalnya.

Satu rangkaian kereta terdiri dari 8 gerbong dengan total panjang 208 meter yang memiliki tiga kelas pelayanan yaitu First Class di kereta 1 & 8, Business Class di kereta 7, dan sisanya adalah Premium Economy.

First Class memiliki 18 tempat duduk berwarna abu-abu dengan susunan 2-1, berbahan kursi kulit sintetis, dengan bordir corak batik mega mendung. 

Business Class memiliki 28 tempat duduk berwarna merah dengan susunan 2-2, berbahan kulit sintetis, bermotif potongan laser corak batik mega mendung. 

Adapun, Premium Economy memiliki 555 tempat duduk berwarna abu-abu dan biru dengan susunan 3-2, berbahan beludru, bermotif batik cetak mega mendung.

Kereta cepat Jakarta hingga Bandung. (dok kcic.co.id)

Fasilitas penunjang lainnya yang tersedia dalam kereta penumpang pada KA Cepat a.l. stop kontak, televisi, meja lipat, dan toilet yang ramah untuk pengguna berkebutuhan khusus. 

Terdapat juga bar mini di tengah-tengah rangkaian untuk penumpang yang ingin membeli makanan ringan serta minuman dingin dan panas.

Menurut Emir, kereta penumpang KCJB dibuat senyaman mungkin dengan unsur kearifan lokal melalui penggunaan motif batik mega mendung pada seluruh kursi dan bentuk kereta yang terinspirasi dari Komodo.

“Kami terus mempersiapkan pengoperasian KA Cepat relasi Jakarta—Bandung sebaik mungkin bersama seluruh stakeholder. Bagi masyarakat yang hendak mencoba KA Cepat agar dapat menunggu informasi resmi dari KCIC. Hal ini dikarenakan sampai saat ini tata cara dan skema pendaftaran masih dalam pembahasan,” ujar Emir Monti.

(wdh)

No more pages