Logo Bloomberg Technoz

Sejauh ini, pemangkasan produksi yang dilakukan oleh Arab Saudi dan sekutunya telah gagal membuat perbedaan yang berarti terhadap harga minyak utama. Selama berminggu-minggu, harga minyak bertahan di antara US$70 hingga US$80 per barel. Harga minyak untuk kelas yang mirip dengan minyak Arab Saudi telah menguat, melambungkannya di atas Brent pekan lalu.

Dalam beberapa hari ke depan, Arab Saudi akan mengumumkan harga jual resmi minyak mentahnya untuk berbagai wilayah pembelian di seluruh dunia. Harga tersebut nantinya menjadi sangat penting dalam menentukan permintaan dari berbagai daerah. Arab Saudi biasanya mengumumkan harga pada tanggal 5 setiap bulan.

Sebelum pemangkasan minyak terbaru, para trader memperkirakan bahwa harga kargo untuk pengiriman Agustus dari Arab Saudi tidak berubah. Sejumlah trader mengatakan mereka mengantisipasi kenaikan harga jika Arab Saudi berniat memperketat pasokan.

Permintaan di pasar spot Asia cukup sehat bulan lalu. Namun, para trader mengatakan ekspektasi untuk harga yang relatif tinggi pada minyak Arab Saudi di bulan Agustus, dapat menghalangi minat untuk pengiriman jangka panjang dari Timur Tengah ke Asia dalam siklus ini.

Brent-Dubai

Selisih antara dua tolok ukur minyak mentah brent dan Dubai juga menyempit tajam dalam sebulan terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa minyak menntah terkait brent bisa lebih menarik. Biaya pengiriman yang lebih murah juga menurunkan tagihan impor keseluruhan untuk pengiriman jarak jauh dari Atlantik.

Penyulingan di Korea Selatan, India, China, dan Taiwan dapat beralih dari minyak Timur Tengah pada apa yang disebut dengan kargo arbitrase. Misalnya, mereka dapat menggunakan jenis minyak WTI atau North Sea Forties alih-alih Murban Abu Dhabi, dan mengganti Zakum atau Oman menjadi Johan Sverdrup dari Norwegia atau Mars dari AS.

Sejauh ini, dua kilang Korea Selatan telah membeli sekitar 6 juta barel minyak mentah dari AS yang merupakan campuran dari varietas asam manis dan asam sedang, demikian disampaikan oleh trader yang menolak disebut namanya.

Selain itu, sudah ada tanda-tanda bahwa permintaan Asia untuk minyak Afrika Barat sedang meningkat.

Penyulingan minyak China telah membeli sejumlah besar kargo Angola, sementara pengilang India milik negara juga membeli beberapa kargo Nigeria untuk pengiriman Agustus, ujar trader yang terlibat di pasar tersebut.

Arbitrase mengalir dari Laut Utara ke Asia juga dilanjutkan. Artinya, hal ini menguntungkan untuk memindahkan barel sejauh ribuan mil.

Di Laut Utara, Johan Sverdrup paling banyak mendapatkan permintaan. Tawaran terakhir minyak dijual dengan premi US$1,70 per barel untuk benchmark Dated Brent dalam jendela harga yang dijalankan oleh S&P Global Commodities Insights. Saat ini, harga lebih mahal dari Ekofisk yang lebih ringan dan lebih manis, dan biasanya memiliki harga yang lebih tinggi.

Dua supertanker saat ini sedang mengangkut North Sea Forties ke China. Berdasarkan data pelacakan kapal, diperkirakan minyak akan tiba bulan depan. Dua supertanker tersebut adalah kargo pertama yang diambil oleh pembeli Asia sejak Januari, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

--Dengan asistensi dari Julian Lee.

(bbn)

No more pages