Dua korban dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil. Salah satunya anak laki-laki berusia 2 tahun dan yang lainnya anak laki-laki berusia 13 tahun.
Sementara di Fort Worth, Texas tiga orang dilaporkan tewas dan delapan orang lainnya luka-luka. Pihak kepolisian mengkonfirmasi kepada ABC News bahwa penembakan mematikan tersebut terjadi di lingkungan Como Forth Worth setelah acara tahunan untuk merayakan Hari Kemerdekaan AS yang disebut ComoFest.
Kawasan tersebut diketahui merupakan lingkungan yang dihuni oleh komunitas kecil yang didominasi oleh kulit hitam. Tingkat kejahatan di daerah tersebut tinggi, ditambah dengan adanya konflik antar-geng.
Sumber kepolisian tidak mengatakan penembakan tersebut terkait dengan konflik geng, tetapi mengatakan kepada ABC News bahwa mereka mendapat laporan insiden dimulai karena adanya pertengkaran. Mereka juga mengatakan bahwa beberapa korban tidak mau bekerja sama dengan polisi. Sehingga, kepolisian berharap anggota masyarakat dapat memberikan laporan secara rinci tentang apa yang terjadi.
Investigasi atas penembakan tersebut hingga kini masih dilakukan.
Di Baltimore, tiga orang mengalami luka dan saat ini dalam keadaan kritis. Sementara di Kansas sembilan orang luka-luka karena penembakan massal.
Dalam pernyataan Presiden AS Joe Biden melalui situs resmi Gedung Putih, dia menyatakan belasungkawa atas korban yang tewas dalam insiden penembakan. "Hari ini, Jill dan saya ikut berduka untuk mereka yang kehilangan nyawa. Dan saat bangsa kita sedang merayakan Hari Kemerdekaan, kita berdoa agar datang hari di mana komunitas kita akan bebas dari kekerasan senjata."
"Adalah wewenang kami untuk sekali lagi melarang serangan dengan senjata api, dan magasin berkapasitas tinggi. Mewajibkan penyimpanan senjata yang aman, mengakhiri kekebalan produsen senjata api dari tanggung jawab, dan memberlakukan pemeriksaan latar belakang secara universal. Saya mendesak negara bagian lain untuk mengikuti jejak Illinois, dan terus menyerukan kepada anggota parlemen Partai Republik di kongres untuk membahas reformasi yang masuk akal dan bermakna, yang didukung rakyat Amerika."
(bbn)