Sebelumnya, pendapatan judi di Makau mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) dua digit selama 10 bulan beruntun. Berbagai kasino di Makau menghabiskan mayoritas 2022 dengan sepi karena kebijakan zero Covid-19 di China.
Tahun lalu, pendapatan dari judi di Makau menjadi yang terendah sejak 2004. Akibatnya, Makau kehilangan predikat sebagai pusat judi utama dunia. Padahal pada 2019 pendapatan judi Makau enam kali lipat dari Las Vegas (Amerika Serikat).
Sepanjang libur Tahun Baru Imlek pekan lalu, sebanyak 451.000 turis mendatangi Makau. Naik 300% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan sebagian besar datang dari China Daratan.
“Seluruh operator judi yang kami temui terkejut dengan tingginya permintaan selama Tahun Baru Imlek. Kami merasa sangat optimistis dengan kecepatan dan kekuatan pemulihan di sini,” tegas DS Kim, Analis JPMorgan Chase & Co.
Berdasarkan konsensus yang dihimpun Bloomberg, median proyeksi pendapatan dari judi di Makau pada 2023 tumbuh 222%. Konsensus serupa bulan lalu memperkirakan pertumbuhan 195%.
Namun, ada pertanyaan apakah kenaikan ini hanya didorong faktor musiman Tahun Baru Imlek. Kenneth Fong, Analis Credit Suisse, memperingatkan tentang risiko keberlanjutan pemulihan ini.
(bbn)