Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan tercatat di zona merah, dengan koreksi 3,8 poin (0,40%) ke posisi 948,7.
Saham-saham LQ45 yang tercatat drop harganya adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 70 poin (3,2%) ke posisi Rp2.080/saham, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kehilangan 3 poin (2,7%) ke posisi Rp109/saham, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) turun 15 poin (2,2%) ke posisi Rp655/saham.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan, pertumbuhan kredit perbankan sukses naik mencapai 9,39% secara tahunan pada Mei 2023 menjadi sebesar Rp6.577 triliun. Menurut OJK, pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit investasi sebesar 12,69%.
Kemudian, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada Mei 2023 tercatat tumbuh 6,55% secara tahunan, atau sedikit melambat dari sebelumnya 6,82% pada April 2023 menjadi sebesar Rp8.007 triliun. Walaupun terjadi perlambatan, likuiditas perbankan masih dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Sebab, rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masih jauh di atas ambang batas ketentuan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama semester I-2023 mengalami surplus Rp152,3 triliun. Adapun, keseimbangan primer surplus Rp368,2 triliun.
Surplus APBN selama semester I-2023 tersebut terjadi akibat pendapatan negara yang tumbuh melebihi belanja negara. Adapun pendapatan negara telah terkumpul hingga mencapai Rp1.407,9 triliun atau sama dengan 57,2% dari target, tumbuh 5,4% secara tahunan.
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatatkan rugi bersih Rp206,96 miliar pada periode Januari-Mei 2023. Berdasarkan laporan keuangan bulanan Perseroan, kerugian yang terjadi dalam 5 bulan tersebut menambah akumulasi saldo rugi menjadi Rp1,95 triliun. Mencermati lebih jauh, BBYB telah mencatatkan rugi lebih dari 2 tahun berturut-turut. Pada 2022 kemarin, BBYB mencatatkan rugi Rp789,06 miliar, sementara pada 2021 rugi tercatat Rp982,24 miliar.
Di tengah kinerja keuangan yang masih merugi, Bank Neo Commerce (BBYB) akan menggelar dua aksi korporasi yakni rights issue dan Private Placement.
Dalam keterbukaan informasi, BBYB akan melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) VII atau rights issue. Perseroan akan menerbitkan maksimal 5 miliar saham baru dengan harga nominal Rp100/saham.
Pada keterbukaan informasi yang sama, BBYB juga menyatakan akan menggelar penambahan Modal dengan Tidak Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau Private Placement. Dalam aksi korporasi ini Perseroan akan menerbitkan 1,20 miliar saham atau setara dengan 10% dari modal yang ditempatkan dan disetor Perseroan.
Untuk pasar saham Asia bergerak bervariasi pada sore hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,57%, indeks Shanghai turun terapresiasi naik 0,04%, indeks Nikkei 225 drop 0,98%, indeks Kospi turun 0,35% dan indeks Strait Times Singapore turun 0,10%. Sementara itu Dow Jones Index Future minus 0,11%.
(fad/evs)