Sementara Tepco menggunakan air untuk menjaga agar bahan bakar dan puing-puing tetap dingin, sekitar 130 meter kubik air terkontaminasi setiap hari. Termasuk air tanah dan hujan. Air yang tercemar dipompa keluar dan dialirkan melalui sesuatu yang disebut Advanced Liquid Processing System atau ALPS. Kemudian disimpan di salah satu dari sekitar 1.000 tangki di lokasi. Pemrosesan tersebut menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif kecuali tritium.
2. Apa itu tritium?
Sesuatu berbentuk hidrogen yang memiliki dua neutron ekstra, menjadikannya radioaktif lemah. Ini diproduksi secara alami di atmosfer bagian atas dan juga merupakan produk sampingan umum dari pembangkit listrik tenaga nuklir. Tritium memiliki berbagai kegunaan termasuk dalam pembuatan senjata nuklir, dalam kedokteran sebagai pelacak biologis, dan dalam memproduksi benda yang bercahaya dalam gelap seperti lampu tanda keluar hingga jam tangan.
3. Apakah berbahaya?
Tritium bisa bersifat karsinogenik pada tingkat tinggi. Sementara partikel beta tritium (yang dipancarkan selama peluruhan radioaktif) terlalu lemah untuk menembus kulit, mereka dapat menumpuk di dalam tubuh jika terhirup atau dikonsumsi (biasanya melalui air tercemar). Namun menurut Komisi Keamanan Nuklir Kanada, manusia perlu menelan miliaran unit becquerels (ukuran radioaktivitas) sebelum melihat efek bagi kesehatan. Tepco berencana membuang air dengan konsentrasi kurang dari 1.500 becquerels per liter. Sebagai perbandingan, pisang memiliki 15 becquerels dan 1 kilogram uranium memiliki 25 juta.
4. Bagaimana penanganannya?
Sebagian besar pembangkit listrik tenaga nuklir mengeluarkan sjeumlah kecil tritium dan bahan radioaktif lainnya ke sungai dan lautan, seperti yang disampaikan oleh David Hess, seorang analis kebijakan di World Nuclear Association, sebuah kelompok industri. Menurut Komisi Pengaturan Nuklir di Amerika Serikat, "pembuangan resmi" dari apa yang disebut sebagai air tritiated dilakukan "secara rutin dan aman" dan diungkapkan sepenuhnya.
Menurut pemerintah Jepang, Tepco bertujuan untuk melepaskan paling banyak 22 triliun becquerels tritium ke laut dalam setahun, di bawah pembuangan serupa di Prancis, Korea Selatan, dan China.
5. Mengapa tidak membuat lebih banyak tangki?
Tepco atau Tokyo Electric Power Company Holdings Inc., pada dasarnya kehabisan lahan di fasilitas tersebut. Mereka telah menebang 500 meter persegi pohon di sebelah suaka burung untuk memberi ruang bagi sekitar 1.000 tanki. Jepang dapat beralih ke penyimpanan jangka panjang di lahan terdekat, dengan berinvestasi dalam tangki cadangan minyak bumi yang dapat menampung sekitar 2,4 miliar liter cairan untuk ukuran besar. Tidak mungkin ada orang yang ingin tinggal di daerah sekitar pabrik untuk waktu yang lama. Namun, hal ini juga membutuhkan keputusan politik.
6. Kapan dibuang, dan bagaimana caranya?
Tepco berencana mulai membuang air tersebut paling cepat musim panas ini melalui terowongan bawah laut sepanjang satu kilometer. Sebelum dirilis, Tepco akan mencampur cairan yang diolah dengan air laut untuk mengencerkan konsentrasi tritium hingga berada "jauh di bawah" pedoman pemerintah Jepang dan WHO. Pembuangan tersebut dapat berlangsung selama 40 tahun, dan pemerintah berencana untuk memantau radioaktivitas di daerah tersebut selama proses berlangsung.
7. Siapa yang menentang pembuangan itu?
Kelompok nelayan di prefektur Fukushima sangat menentang. Mereka khawatir pembuangan itu dapat semakin merusak kualitas tangkapan dan memengaruhi mata pencaharian mereka. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin memperingatkan bahwa pembuangan yang diusulkan membawa risiko bagi negara tetangga Jepang dan negara-negara Kepualuan Pasifik. Ia mengatakan lautan bukanlah "saluran pembuangan pribadi Jepang."
Merek-merek kosmetik Jepang telah menjadi sasaran kampanye viral yang terkait isu soal pembuangan air radioaktif, yang menyebarkan tuduhan soal keamanan yang belum terbukti di platform media sosial China. Sementara pemerintah Korea Selatan belum menolak rencana Jepang secara terbuka, sebuah survei yang dilakukan pada bulan Mei menunjukkan 84% responden menentang pembuangan tersebut. AS mengatakan pembuangan yang direncakan itu sejalan dengan standar global.
8. Bagaimana pembersihan sejauh ini berjalan?
Gempa yang terjadi pada 11 Maret 2011 di lepas pantai timur laut Jepang dan tsunami yang terjadi setelahnya, menyebabkan sekitar 16.000 kematian dan kerusakan parah, termasuk kehancuran di Fukushima. Sejak saat itu, ada kemajuan yang stabil dalam pembersihan pabrik, yang diperkirakan Tepco akan memakan waktu 30 hingga 40 tahun lagi.
Dinding es bawah tanah dan sistem drainase dipasang untuk mengurangi lebih dari setengah jumlah air tanah yang mengalir ke reaktor yang rusak. Kehidupan para pegawai yang membersihkan juga ikut meningkat. Masker bedah tipis adalah yang diperlukan untuk berjalan di sebagian besar lokasi, bukan setelan tubuh lengkap dengan masker plastik keras yang menutupi seluruh wajah. Tingkat radiasi di lapangan telah turun, memungkinkan lebih banyak pekerja di sekitar pabrik.
--Dengan asistensi dari Shoko Oda, Aaron Clark dan Masumi Suga.
(bbn)