Logo Bloomberg Technoz

Minat Investor Semakin Turun, Lelang Sukuk Sepi Peminat

Ruisa Khoiriyah
04 July 2023 17:50

Ilustrasi Obligasi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ilustrasi Obligasi. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah masih tingginya ketidakpastian global yang berepisentrum dari arah bunga acuan bank sentral utama dunia, animo pemodal di pasar primer surat utang RI semakin mengempis. Gelar lelang sukuk negara (SBSN) hari ini mencatat nilai penawaran masuk yang kian kecil dengan penurunan lebih dari Rp7 triliun dibandingkan animo lelang sukuk sebelumnya.

Tren penurunan minat investor di pasar perdana ini sudah terjadi sejak Federal Reserve, bank sentral Amerika, melontarkan pernyataan akan kembali ke jalur pengetatan moneter dengan kenaikan bunga acuan lebih lanjut di sisa tahun ini. Sebelumnya, dalam gelar lelang Surat Utang Negara (SUN), nilai penawaran masuk bahkan anjlok ke level terendah sepanjang tahun ini. Sedang lelang sukuk sebelumnya, animo investor juga sudah tergerus hingga Rp20 triliun.

Dalam gelar lelang sukuk hari ini, pemerintah juga hanya menyerap Rp6 triliun, lebih rendah dibandingkan nilai penyerapan lelang sebelumnya. Seri PBSG001 menjadi seri SBSN yang paling banyak diminati oleh peserta lelang dengan nilai penawaran masuk mencapai Rp12,22 triliun, disusul oleh PBS036 yang mencatat incombing bids Rp11,36 triliun.

Seri PBSG001 memberi imbalan 6,625% dengan maturity date pada 2029. Investor menawar yield tertinggi 6,3% untuk seri ini di mana pemerintah memenangkan yield rata-rata di 5,99%. Pemerintah hanya menyerap Rp800 miliar untuk seri ini. Dalam lelang sebelumnya, seri yang sama tidak ditawarkan.

Adapun untuk seri PBS036 yang memiliki maturity date pada 2025 dan imbalan 5,37%, serta mencatat tawaran yield masuk dari peserta lelang di level 5,7%-5,92%. Kisaran yield yang masuk itu lebih sempit dibandingkan pada lelang sebelumnya yang mencapai 5,62%-5,97%. Pemerintah memenangkan seri ini di yield di level 5,749%, lebih tinggi dibandingkan lelang sebelumnya 5,680%, dengan nilai penyerapan Rp2,45 triliun.