Logo Bloomberg Technoz

Hati-hati Beli Saham IPO, Ada yang Anjlok 50%

Muhammad Julian Fadli
04 July 2023 16:20

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (IHSG). (Bloomberg Tachnoz/ Andrean Kristianto)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (IHSG). (Bloomberg Tachnoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sepanjang tahun berjalan 2023 ini, aksi penggalangan dana di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) sangat meriah, seiring dengan perekonomian dalam negeri yang semakin membaik.

Bersamaan dengan aksi tersebut, otoritas terus mempermudah secara regulasi bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memperluas ekspansinya melalui listing di Bursa Efek Indonesia. Akan tetapi, kemudahan proses IPO dan segelintir persyaratannya seakan-akan menjadi pisau bermata dua.

Sampai dengan 27 Juni 2023 atau semester I-2023 telah tercatat 43 perusahaan baru yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dengan dana yang dihimpun mencapai Rp43,76 triliun.

Hingga saat ini berdasarkan data OJK, terdapat 65 perusahaan dalam pipeline atau antrian dalam proses pencatatan saham di Bursa dengan potensi total dana mencapai Rp42,64 triliun. 

Fatur Aria, Investment Specialist Mirae Asset Sekuritas Indonesia memaparkan, otoritas Bursa berkomitmen untuk memudahkan calon emiten untuk melantai di papan pencatatan saham dengan memasukkannya ke papan khusus (Akselerasi), tentu dengan ketentuan-ketentuan tertentu. Seperti keadaan perusahaan tersebut boleh masih merugi asalkan memiliki proyeksi keuntungan yang jelas.