Saat ini China sedang berjuang untuk mendominasi teknologi dalam segala hal mulai dari komputasi kuantum hingga kecerdasan buatan dan manufaktur chip. AS telah mengambil langkah-langkah yang semakin agresif untuk mencegah China mendapatkan keunggulan ini dan telah meminta sekutu di Eropa dan Asia untuk melakukan hal yang sama.
China sendiri merupakan produsen global yang dominan untuk kedua logam tersebut. Galium dan germanium berperan dalam memproduksi sejumlah semikonduktor majemuk, yang menggabungkan beberapa elemen guna meningkatkan kecepatan dan efisiensi transmisi. Tiongkok menyumbang sekitar 94% produksi galium dunia, menurut Pusat Intelijen Mineral Kritis Inggris.
Meski begitu, logam-logam ini tidak terlalu langka atau sulit ditemukan. Kedua logam ini merupakan produk sampingan dari pemrosesan komoditas lain seperti batu bara dan bauksit, bahan dasar produksi aluminium.
Menurut CRU Group, penyedia data intelijen industri logam, negara-negara lain yang memproduksi galium termasuk Jepang, Korea Selatan, Rusia dan Ukraina.
“Kebijakan ini untuk sementara waktu bisa membuat China mendapat harga yang lebih tinggi, tetapi kemudian dominasi China di pasar akan hilang. Hal yang sama telah terjadi sebelumnya seperti di antimon, tungsten, dan tanah jarang,” ungkap Christopher Ecclestone, prinsipal di Hallgarten & Co. Germanium juga diproduksi di Kanada, Belgia, Amerika Serikat, dan Rusia.
Langkah China ini dilakukan setelah AS dan sekutunya mengeluarkan ancaman dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden berencana memblokir penjualan beberapa chip yang digunakan untuk menjalankan program kecerdasan buatan, ungkap orang-orang yang mengetahui masalah ini minggu lalu.
Pemerintah China awal tahun ini melarang produk pembuat chip AS Micron Technology Inc. dari beberapa sektor penting setelah mengatakan bahwa mereka menemukan risiko yang "relatif serius" dalam tinjauan keamanan siber.
Pemerintah Belanda pada akhir pekan lalu mengumumkan langkah-langkah yang akan mencegah ASML Holding NV - sebuah perusahaan yang hampir memonopoli mesin-mesin yang diperlukan untuk membuat semikonduktor paling canggih - untuk menjual beberapa mesinnya ke China.
- Dengan asistansi dari Debby Wu, Thomas Seal, Clara Hernanz Lizarraga, Benoit Berthelot dan Scott Moritz.
(bbn)