Masalah-masalah di Twitter itu membuat geram para penggunanya dan memicu kebutuhan akan platform alternatif. Beberapa masalah tersebut antara lain adalah kebijakan moderasi konten Twitter longgar dan kewajiban biaya berlangganan bulanan untuk diberi label sebagai akun verified.
Pada Sabtu lalu Twitter juga mulai membatasi sementara jumlah kiriman yang dapat dilihat oleh penggunanya.
Sementara itu, pesaing Twitter yang saat ini sudah ada, seperti Mastodon dan Bluesky, belum berhasil membangun jaringan mereka untuk menjadi alternatif yang layak bagi pengguna.
Instagram telah menggembar-gemborkan aplikasi yang akan mereka luncurkan ini di kalangan selebritas dan influencer sejak beberapa bulan lalu agar heboh saat nanti diluncurkan.
Meta menggambarkan Threads sebagai "tempat komunitas berkumpul untuk mendiskusikan segala sesuatu mulai dari topik yang Anda minati hari ini, sampai sesuatu yang akan menjadi tren besok.”
Meta memiliki sejarah panjang dalam mengambil ide dari para pesaingnya, tetapi tidak selalu berhasil.
Akan tetapi fitur Instagram story, yang disalin dari Snapchat pada tahun 2016, cenderung berhasil. Adapun fitur video pendek yang mirip dengan TikTok, Instagram reels, juga telah mendorong pertumbuhan di Instagram dan Facebook.
April lalu, perusahaan ini melaporkan bahwa lebih dari 3 miliar orang setiap hari menggunakan setidaknya satu aplikasi Meta yaitu Facebook, Instagram, dan WhatsApp, pada kuartal pertama tahun ini.
(bbn)