Pada saat yang sama, pengendalian inflasi domestik juga sudah memperlihatkan keberhasilan dengan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terjangkar di target bank sentral di posisi 3,52% pada Juni serta inflasi inti di posisi 2,58%. Ditambah dengan indeks keyakinan konsumen juga tercatat ke level tertinggi setahun terakhir di 128,3 pada Mei seperti dilaporkan oleh Bank Indonesia.
Meski saat ini nilai tukar rupiah menghadapi ancaman pelemahan akibat kembalinya Federal Reserve ke jalur pengetatan moneter sampai sisa tahun, Bank Indonesia sejauh ini masih memberi sinyal bahwa level BI7DRR di 5,75% adalah sudah mencukupi. Bertahannya level bunga acuan memberi kepastian pada korporasi yang ingin merilis obligasi sehingga perhitungan biaya pendanaan bisa lebih jelas.
"Sektor barang konsumsi dan multifinance bisa menjadi sektor usaha yang mendapatkan keuntungan terbesar dari momentum ini khususnya jelang dilangsungkannya Pemilu 2024 pada Februari yang akan mendorong kenaikan konsumsi," kata Hendra.
Antrian Emisi Juli
Beberapa perusahaan sudah bersiap merilis obligasi Juli ini di antaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai emisi sebesar Rp5 trilun obligasi hijau, dijadwalkan listing hari ini.
Selain Mandiri, ada juga PT Medco Energi International Tbk (MEDC) yang berniat menawarkan surat utang senilai total Rp1 triliun.
Penawaran MEDC terdiri atas obligasi dengan kupon 6,95% tenor 3 tahun senilai Rp150 miliar. Lalu, obligasi dengan kupon 7,3% tenor 5 tahun senilai Rp260 miliar. Juga, kupon 8,15% tenor 7 tahun senilai Rp590 miliar.
Disusul PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) bersama dengan Mora Telematika Indonesia, berencana merilis obligasi konvensional dan sukuk senilai total Rp2 triliun.
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) juga telah membuka masa penawaran obligasi senilai total Rp850 miliar dengan kupon 9,25% untuk tenor 370 hari sebesar Rp597,41 miliar, lalu kupon 10,25% tenor 3 tahun senilai Rp230,26 miliar. Juga, kupon 11,25% tenor 5 tahun sebesar Rp22,33 miliar.
Untuk sukuk, perusahaan milik taipan Harry Tanoesoedibjo itu menerbitkan Rp850 miliar terdiri atas Rp392,29 miliar untuk tenor 370 hari, lalu Rp442,36 miliar untuk tenor 3 tahun dan Rp15,35 miliar untuk tenor 5 tahun.
Beberapa perusahaan pembiayaan (multifinance) seperti PT Toyota Astra Financial Services telah mengumumkan rencana penawaran obligasi rupiah mulai 4-6 Juli senilai total Rp1,5 triliun. Perinciannya, obligasi kupon 5,5% untuk tenor 370 hari senilai Rp380,84 miliar. Lalu, tenor 36 bulan dengan kupon 6% sebesar Rp619,16 miliar dan tenor 60 bulan sebesar 6,25% senilai Rp500 miliar.
Sementara PT Federal International Finance (FIF), juga telah mengumumkan rencana penerbitan obligasi Rp4 triliun pada Juli ini. Perinciannya, obligasi kupon 5,5% untuk tenor 370 hari senilai Rp566,15 miliar miliar. Lalu, tenor 36 bulan dengan kupon 6% sebesar Rp433,85 miliar. Penawaran dibuka mulai hari ini sampai 6 Juli nanti.
(rui)