Kenaikan ini bertepatan dengan reli pasar saham di Amerika Serikat (AS) lantaran investor mengabaikan efek kenaikan suku bunga bank sentral, perang di Ukraina, dan krisis di bank-bank regional AS.
S&P 500 naik 16% dan Nasdaq 100 melonjak 39% didorong antusiasme investor atas kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang mendorong saham-saham teknologi.
Sementara itu, kekayaan bersih taipan India Gautam Adani merosot paling besar dalam periode enam bulan ini. Ia kehilangan kekayaan sebesar US$60,2 miliar. Adani juga membukukan kerugian satu hari terbesar dari miliarder mana pun, dengan penurunan sekitar US$20,8 miliar pada 27 Januari, setelah short seller Hindenburg Research menuduh perusahaannya melakukan penipuan akuntansi dan manipulasi saham. Tudingan ini telah dibantah oleh Adani.
Hindenburg, yang didirikan oleh Nate Anderson, juga mengikis kekayaan bersih miliarder lainnya, yaitu Carl Icahn. Saham perusahaannya, Icahn Enterprises LP, mengalami penurunan satu hari paling tajam setelah Hindenburg mengungkapkan bahwa mereka melakukan shorting saham.
Kekayaan bersih Icahn turun US$13,4 miliar, atau 57% — penurunan persentase terbesar dari setiap orang kaya di Bloomberg Billionaires Index pada periode itu.
Bagi Musk, perolehan kekayaannya pada Juli didorong oleh kenaikan saham Tesla 6,9% pada Senin (03/07) di New York, yang menambah US$13 miliar pada kekayaannya.
(bbn)
