Selain itu perusahaan menargetkan dana hasil IPO untuk pengembangan atau ekspansi usaha perseroan, antara lain sekitar Rp36,5 miliar digunakan perseroan untuk mengakuisisi 99,99% saham perusahaan multifinance PT Pratama Interdana Finance (PIF), kemudian sekitar Rp200 miliar akan disalurkan untuk penyetoran tambahan modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas. Selebihnya akan digunakan untuk modal kerja.
Sampai dengan akhir 2022 perseroan telah menyalurkan lebih dari Rp6,5 triliun pinjaman ke ribuan pelaku usaha dengan dukungan lebih dari 200.000 pemberi pinjaman retail dan berbagai pemberi pinjaman institusional termasuk berbagai bank seperti Bank BCA, Bank BRI, Bank OCBC, Bank Mandiri, Bank Jtrust dan lembaga keuangan lainnya.
“ Dengan dukungan hadirnya lini bisnis multifinance, kami menargetkan untuk bisa terus menumbuhkan penyaluran pinjaman lebih dari 2x per tahun dalam 3 tahun ke depan,” terang Ivan.
Dua perusahaan sekuritas yang berperan menjadi penjamin pelaksana emisi efek atau Join Lead Underwriters untuk penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yakni BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas.
Sejak tahun 2018 hingga 2022, Group Akseleran berhasil memperoleh pertumbuhan pendapatan dengan rata-rata sebesar 129% per tahun, sedangkan pertumbuhan pengeluaran operasional rata-rata tidak lebih dari 50% di 3 tahun terakhir.
Pada tahun 2022, Group Akseleran mencatat pendapatan bersih sebesar Rp71,4 miliar, denganrata-rata tingkat net take rate dari setiap penyaluran pinjaman sebesar 8,73% per tahun.
(evs)