Logo Bloomberg Technoz

“Karena upper middle income dari US$4000 sampai ke US$12.000-US$13.000 per kapita itu artinya perjalanan masih panjang. Kalau pertumbuhan ekonomi hanya seperti yang sudah-sudah 5% otomatis akan lama sekali berada di upper middle income, bisa jadi perlu lebih dari 40 tahun untuk bisa mengejar,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Senin (3/7).

Di samping itu, ia menilai kenaikan status Indonesia menjadi upper middle income country justru berdampak negatif, terutama bagi perdagangan internasional, pembiayaan utang, serta serapan tenaga kerja.

Dari sisi perdagangan internasional, konsekuensinya produk Indonesia akan semakin sedikit mendapatkan fasilitas untuk keringanan tarif. Menurutnya, tinggal menunggu waktu, misalnya Amerika Serikat akan mencabut fasilitas GSP (Generalized System of Preferences).

“Nah dengan masuknya Indonesia dari lower middle ke upper middle income kita, berarti dari sisi kesiapan tidak lagi mendapatkan status GSP,” katanya.

(krz/evs)

No more pages