Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Indonesia Jangan Berpuas Diri jadi Negara Menengah Atas

Krizia Putri Kinanti
03 July 2023 16:50

Suasana penumpang MRT di Jakarta, Senin (12/6/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana penumpang MRT di Jakarta, Senin (12/6/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Dunia (World Bank) pada Juli 2023 kembali memasukkan Indonesia ke dalam grup upper middle income countries atau kelas menengah atas. Sebelumnya Indonesia sempat kembali ke kategori lower middle income countries atau negara berpenghasilan menengah bawah selama pandemi.

Pendapatan per kapita atau Gross National Income (GNI) Indonesia tahun lalu naik ke posisi US$4.580 dari  US$4.140 tahun sebelumnya.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan bahwa keuntungan dari masuk ke dalam jajaran negara berpendapatan menengah ke atas adalah berarti kesejahteraan ekonomi lebih bagus.

“Kalau kita naik kelas ke upper middle income itu kan secara kesejahteraan lebih bagus dan tidak lagi masuk ke dalam lower middle income, paling tidak dari status ekonomi bersama dengan negara-negara lain yang berada lebih lama di upper middle income,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, Senin (3/7/2023).

Kendati demikian ia mengatakan posisi yang didapatkan Indonesia ini masih di batas bawah sehingga ia mengimbau untuk cepat berpuas diri, lantaran menurutnya Indonesia kini harus mengejar target sebagai negara maju dan tidak terjebak dalam jebakan kelas menengah atau middle income trap. Adapun rata-rata pendapatan per kapita sebagai negara maju mencapai US$12.000 - US$13.000.